Mantan Bupati Lampura Ingatkan Bupati Budi Utomo tidak Lupakan Pendukungnya

Mantan Bupati Lampung Utara periode 2009-2014, Zainal Abidin
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Kekalahan pahit yang dirasakan oleh mantan Bupati Lamp‎ung Utara, Zainal Abidin dalam Pilkada 2018 silam sepertinya telah lama dilupakannya. Buktinya, ia masih mau memberikan nasihat berharga kepada Bupati Budi Utomo pernah berstatus bekas bawahan dan notabene bekas seterunya.

Pesan pertamanya adalah untuk tidak melupakan jasa, apalagi menzalimi orang – orang yang telah mengantarkannya ke posisi terhormat seperti saat ini. Tanpa mereka, mustahil bagi Budi Utomo dapat menjadi orang nomor satu di Lampung Utara.

“Saat kita besar dan sukses, jangan pernah menzalimi orang – orang yang sudah membesarkan kita,” kata Zainal Abidin kepada wartawan, Sabtu (21/12/2020).

Para pendukung harus tetap dirangkul dan tidak boleh ditelantarkan begitu saja. Dengan melakukan hal itu maka orang – orang itu tidak akan pernah merasa bahwa kerja kerasnya sia – sia. “Tanpa mereka, kita tidak akan menjadi sukses,” kata dia.

Untuk pesan keduanya, Zainal ‎menyarankan pada mantan bawahannya tersebut supaya dapat menjadi diri sendiri dalam memimpin Lampung Utara selama empat tahun ke depan. Seluruh masukan atau saran yang masuk wajib dipilah dengan baik. Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan akan benar – benar membawa kebaikan pada masyarakat.

“Beban yang ada di pundak beliau san‎gatlah berat. Oleh karenanya, beliau membutuhkan dukungan semua pihak dalam kepemimpinannya,” tuturnya.

‎Pesan terakhir yang disampaikannya adalah mengenai kursi wakil bupati yang teramat begitu menggoda untuk dilewatkan oleh partai politik pengusung bupati saat ini, Zainal menjelaskan, kekosongan itu harus segera diisi. Di samping karena amanat undang – undang, keberadaan wakil bupati akan mempermudah tugas Budi Utomo di masa mendatang.

Keduanya tidak boleh bersaing satu sama lain dan harus paham dengan tugas dan pokoknya dengan baik. Seorang wakil bupati tidak boleh berlagak seperti bupati dan sebaliknya, seorang bupati tidak boleh bertangan besi.

“Hubungan baik antar mereka akan menjadi salah satu elemen penting dalam perkembangan dan kemajuan Lampung Utara,” jelas dia.