Dr. Andi Desfiandi, S.E,. M.A.
Ketua Yayasan Alfian Husin
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke Provinsi Lampung pada Kamis, 2 September 2021. Selama satu hari di Lampung, Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu sekaligus melihat secara langsung vaksinasi anak-anak sekolah di Natar (Lampung Selatan), Bandarlampung, dan Pesawaran.
Kehadiran Presiden di tanah Lampung bisa menjadi momentum yang sangat baik untuk membantu Lampung dalam percepatan pembangunan ekonomi dan juga penanggulangan Covid-19 di Provinsi Lampung.
Dalam masalah Covid-19, Lampung saat ini menjadi provinsi terendah vaksinasinya dan sekaligus tertinggi fatality rate-nya di seluruh Indonesia. Terkait hal itu, Pemprov dan Pemda se-Lampung bisa meminta bantuan langsung ke Presiden Jokowi untuk bisa melakukan 3 T (Tracing, Testing dan Treatment) secara masif, terstruktur dan sistimatis karena 3 T ini merupakan salah satu cara efektif menahan laju penularan dan juga fatality rate. Selain itu, juga percepatan vaksinasi merupakan hal yang juga krusial untuk percepatan pencapain herd immunity di Provinsi Lampung.
Apabila 3 T dan vaksinasi ini bisa dilakukan secara masif, terstruktur dan sistimatis maka akan berdampak kepada penurunan angka infeksi dan fatality rate secara signifikan. Harapannya level PPKM di Provinsi Lampung juga bisa turun signifikan dan aktifitas ekonomi, pendidikan, sosial dll bisa kembali mendekati normal.
Lampung mendapatkan berkah yang luar biasa dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, lapangan terbang, pelabuhan dan dermaga kapal ferry. Selain tentunya lampung sebagai pintu gerbang arus barang, manusia dan jasa antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Infrastruktur yang sudah dan sedang dibangun akan menambah keunggulan komparatif lampung namun juga perlu meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Keunggulan kompetitifnya selain didapat dari peningkatan keunggulan SDM tapi juga diperlukan pengembangan kompetitif lainnya selain keunggulan komparatif yang sudah dimiliki Lampung. Sehingga, diperlukan sebuah pengembangan konsep pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan holistik, dimana dibutuhkan kawasan-kawasan ekonomi baru disekitar infrastruktur yg sudah dan akan ada.
Kawasan industri, kawasan maritim, kawasan wisata dll harus juga dibangun agar terjadi konektifitas yang optimal untuk peningkatan ekonomi daerah.
Tanpa itu maka lampung hanya akan menjadi daerah transit saja dan hanya akan menjadi penonton sekaligus konsumen dan tidak akan mendapatkan multiplier efek dari keunggulan komparatif yang dimiliki.
Selain itu, Lampung juga bisa mengusulkan untuk dijadikan sebagai Sentra Ketahanan Pangan Nasional dengan merealisasikan program Food Estate di Provinsi Lampung.
Untuk itu, momentum kedatangan Presiden kali ini harus dimanfaatkan sebaiknya agar mendapatkan komitmen dari pemerintah untuk kebaikan Lampung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Kalau hanya mengandalkan resource daerah dan APBD saja akan sulit untuk mewujudkan kesehatan, perekonomian dan pangan lampung yang berjaya, setidaknya meminta presiden untuk memasukkan Lampung dalam PEN dan PSN agar Lampung juga memiliki keunggulan kompetitif.
Selamat datang Presiden Jokowi di Sang Bumi Ruwa Jurai. Semoga kedatangan Bapak memberikan manfaat dan kemaslahatan yang lebih banyak lagi kepada masyarakat Lampung.***