Zainal Asikin | Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Pegawai honorer Pemda Kota Metro, Ari Wiyadi (27),diringkus aparat Polsekta Sukarame, Selasa (8/3/2016) lalu sekitar pukul 22.30 WIB,karena terlibat aksi pembegalan sepeda motor di Jalan Griya Sukarame, Bandarlampung.
BACA: Polisi Anggota Polres Lampung Utara Diduga Terlibat Pembegalan Sepeda Motor
Kapolsekta Sukarame, Kompol Hari Sutrisno, mengatakan warga Jalan Cempaka, Kelurahan Dangulo, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara itu ditangkap usai membegal sepeda motor milik korban korban Linda Marfina,karyawan swasta.
“Petugas bersama warga menangkap Ari tidak jauh dari lokasi kejadian di Jalan Griya Sukarame. Saat itu tersangka mencoba membawa lari motor korban,”kata Hari, Rabu (16/3/2016).
Dari penangkapan Ari, disita barang bukti sepeda motor Honda Beat warna putih BE 7725 VR milik korban.
Hari mengutarakan pelaku bisa ditangkap karena korban berteriak saat dibegal.
Pada saat kejadian, korban Linda mengendarai motor hendak pulang kerumahnya. Ketikamelintas di Jalan Griya Sukarame, datang tersangka Ari bersama rekannya DH alias Bendol membuntuti korban dari belakang.
“Melihat kondisinya sepi, Ari dan Bendol (DPO) langsung memepet motor korban. Ari langsung memukul korban dan menyuruhnya untuk menghentikan motornya,”ujarnya.
Karena merasa ketakutan dengan ancaman tersangka, kata Hari, korban berhenti dan Ari mendorong tubuh korban untuk merampas motornya. Korban ternyata berteriak, lalu teriakan korban mengundang warga setempat dan kedua tersangka melarikan diri.
Selanjutnya, tersangka Bendol (DPO) melarikan diri menggunakan sepeda motor. Sementara Ari melarikan diri tanpa kendaraan, petugas dan masyarakat mencari keberadaan tersangka.
“Tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), petugas bersama masyarakat dapat menemukan dan menangkap tersangka Ari saat bersembunyi di sawah-sawah,”terangnya.
Semantara tersangka Ari Wiyadi mengaku, sebelum melakukan aksi pembegalan tersebut. Ia diajak DH alias Bendol, minum- minuman keras. Usai minum, ia langsung menjalankan aksinya. Motor yang dipakai untuk membegal, milik adiknya dan motor itu dibawa kabur temannya DH.
“Sudah dua kali saya ikut membegal, tapi yang punya rencana itu DH (DPO). Saat itu, saya yang bawa motor korban. Karena korban teriak, saya lepaskan motornya lalu saya lari dan bersembunyi ke
pesawahan,”ungkapnya.