TERASLAMPUNG.COM — Kemudahan membeli dan menggunakan kendaraan mobil sudah semestinya dibarengi dengan perlindungan terbaik. Tujuannya bukan hanya memproteksi Anda dari bermacam-macam risiko, tetapi juga meringankan biaya ganti rugi yang jumlahnya kadang tak sedikit.
Dalam hal ini, asuransi menjadi produk tepat yang dapat Anda jadikan sebagai pelindung kendaraan. Jenis asuransi yang dipakai di Indonesia pun beragam, tetapi asuransi konvensional (non-syariah) masih menjadi produk yang paling diandalkan.
Sebagai pertimbangan layanan, Anda bisa membaca lifepal.co.id/media/asuransi-konvensional-ini-keuntungan-dan-kekurangannya/ yang menjelaskan plus-minus produk tersebut, hingga perbedaannya dengan asuransi syariah.
Salah satu contoh dalam asuransi mobil konvensional, kendaraan merupakan objek yang diasuransikan pihak nasabah.
Jika ada kerusakan atau pencurian, perusahaan asuransi akan menggantinya dengan uang tunai atau layanan seperti servis tune up mobil di bengkel rekanan.
Definisi dan jenis asuransi konvensional untuk mobil
Asuransi konvensional, secara umum, mengedepankan konsep dasar jual beli risiko (transfer risk). Artinya, premi yang Anda bayar akan digunakan untuk mengalihkan kerugian ke perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Untuk mencairkannya, Anda harus mengajukan klaim terlebih dulu sesuai kesepakatan dan prosedur.
Dalam asuransi mobil konvensional, kendaraan merupakan objek yang diasuransikan pihak nasabah. Jika ada kerusakan atau pencurian, perusahaan asuransi akan menggantinya dengan uang tunai atau layanan seperti servis tune up mobil di bengkel rekanan.
Ada dua jenis asuransi mobil konvensional yang umum ditawarkan. Satu, asuransi mobil All Risk yang memberikan perlindungan keuangan lengkap, dari risiko kerusakan kecil hingga besar, termasuk kehilangan mobil.
Dua, asuransi Total Loss Only (TLO) yang hanya menanggung kerusakan parah dan kehilangan mobil yang nilainya sama atau di atas 75% dari nilai kendaraan sebelum mengalami risiko-risiko tersebut.
Prinsip asuransi konvensional saat dijadikan proteksi mobil
Prinsip pada asuransi konvensional, termasuk untuk mobil, mengandung premi sebagai setoran nasabah sekaligus pengganti risiko. Anda pun baru mendapatkannya setelah mengajukan klaim dan disetujui pihak perusahaan (defisit underwriting).
Di sisi lain saat Anda tak mencairkan uang tersebut, maka perusahaan yang diuntungkan (surplus underwriting).
Kemudian, prinsip ini pula yang membuat asuransi konvensional berbeda dengan asuransi syariah. Hal tersebut disebabkan pada asuransi syariah, risiko tak akan dibebankan kepada perusahaan, melainkan para nasabah.
Selain itu, ketidakpastian dana yang menjadi salah satu kekurangan asuransi konvensional dianggap sebagai gharar pada syariat Islam.
Tak lepasnya risiko riba dari asuransi konvensional membuat calon nasabah lebih memilih produk syariah agar tetap mengikuti dasar hukum Islam. Pasalnya, asuransi konvensional menggunakan instrumen-instrumen seperti obligasi, saham, dan deposito yang dianggap berhubungan erat dengan riba.
Namun, keputusan akhir kembali pada Anda yang memerlukan asuransi sebagai proteksi kendaraan seperti mobil.
Menentukan asuransi konvensional terbaik untuk mobil
Anda tentunya tak mau mendapatkan kerugian setelah membeli asuransi mobil konvensional, bukan? Oleh karena itu, pastikan hal-hal berikut saat Anda memilihnya:
Sesuaikan dengan kebutuhan
Anda dapat memulainya dari menentukan jenis asuransi mobil: all risk atau TLO? All risk umumnya direkomendasikan untuk kendaraan yang usianya lebih muda, sementara TLO untuk yang lebih tua. Namun, ada juga pertimbangan lain seperti servis di bengkel hingga jenis mobil yang dipakai.
Dalam hal ini, beli asuransi tambahan atau rider apabila layanan yang diperlukan belum tersedia di asuransi utama. Dampingi juga dengan asuransi jiwa dan kesehatan.
Pahami polis yang berlaku sebaik mungkin
Polis merujuk pada dokumen atau catatan perjanjian antara perusahaan asuransi dengan nasabah. Dengan polis juga Anda akan mempunyai pedoman untuk melakukan beberapa hal. Antara lain untuk pengajuan klaim, pembayaran premi, hingga besaran ganti rugi.
Untuk itu, Anda perlu mempelajari baik-baik polis yang diberikan perusahaan. Jangan ragu untuk menanyakan poin-poin yang dianggap janggal atau bertentangan.
Manfaatkan jasa broker asuransi
Sekarang, sudah ada banyak perusahaan broker asuransi di Indonesia. Broker asuransi berbeda dengan agen asuransi, sebab broken umumnya berperan sebagai ‘jembatan’ antara perusahaan dan nasabah, sementara agen biasanya berada di bawah pihak perusahaan asuransi.
Dengan kata lain, broker asuransi, salah satunya seperti Lifepal, dapat memberikan pandangan objektif yang membantu Anda menentukan pilihan.
Demikian informasi seputar asuransi konvensional sebagai proteksi mobil hingga hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membelinya. Semoga Anda mendapatkan asuransi yang sesuai anggaran dan karakter kendaraan untuk menjauhkannya dari berbagai risiko.