TERASLAMPUNG.COM — Dalam sehari terakhir, terjadi viral berita terkait penganiayaan terhadap seorang perawat di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandarlampung oleh seseorang yang mengaku sebagai adik Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana.
Dalam berita itu disebutkan penganiaya itu menganiaya perawat bernama Rendy Kurniawan hingga babak belur dan harus dirawat di RSU Abdul Moeloek. Rendy dianiaya karena tidak mengizinkan pelaku meminjam tabung oksigen Puskesmas Kedaton untuk dibawa pulang pelaku.
Sampai saat ini pelaku masih belum diketahui dan statusnya masih dalam penyelidikan polisi.
Merasa dirugikan oleh berita tanpa konfirmasi tersebut, Kadis Kesehatan Lampung Reihana membantah informasi tersebut. Reihana mengaku, selain tanpa konfirmasi berita itu juga salah karena faktanya ia tidak memiliki adik yang tinggal di Bandarlampung. Ia memastikan namanya dicatut untuk menakut-nakuti perawat.
“Saya sebatang kara di Lampung, tidak punya kakak atau adik di Lampung,” katanya, melalui grup WhatsApp, Senin (5/7/2021).
Reihana mengaku adiknya tinggal di Aceh. Adik dari pihak suami (almarhum dr. Upang Wijayanto, Sp. THT.) juga tidak ada yang di Bandarlampung. Saudara-saudara suami Reihana tinggal di Solo dan Yogya.
Reihana berharap polisi segera menangkap para pelaku penganiaya perawat di Puskesmas Kedaton. Kepada media yang menulis tanpa konfirmasi, Reihana mengaku belum mengambil sikap.
Terkait penganiayaan tersebut, Kepala Polsek Kedaton Kompol Ery Hafry mengaku sudah menerima laporan dari korban Rendy Kurniawan.
“Kami langsung melakukan penyelidikan,” katanya.
Berdasarkan keterangan korban, penganiayaan terjadi pada Minggu dini hari (4/7/2021) pukul 04.00 WIB. Pelaku datang bersama dua orang untuk meminjam tabung oksigen untuk dibawa pulang. Tabung oksigen itu diduga untuk orang yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Rendy menolak permintaan tersebut karena menyalahi prosedur. Menurutnya seharusnya pasien yang dibawa ke Puskesmas Kedaton untuk mendapatkan perawatan.
Penolakan Rendy membuat pelaku marah dan dua orag lainnya mengeroyok Rendy. Di sela-sela kemarahan itu pelaku mengaku sebagai adik Kadis Kesehatan Lampung, Reihana.