‘Mengalir’ tak Jelas, Para Pedagang Pertanyakan Uang Salar Pendopo Kecamatan Pringsewu

Pedagang di halaman Pendopo Kecamatan Pringsewu. Foto: Teraspringswu.com
Pedagang di halaman Pendopo Kecamatan Pringsewu. Foto: Teraspringswu.com
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM, PRINGSWU — Beberapa pedagang dan warga di Kelurahan Pringsewu Selatan mempertanyakan kepada Lurah Pringsewu Selatan soal transparansi uang salar para pedagang di Pendopo Kecamatan Pringsewu .

Mbah Legi, salah satu pedagang di Pendopo, mengaku ia dan sejumlah pedagang berjualan di lingkungan pendopo dan membayar beberapa pungutan. Antara lain uang salar, uang parkir, dan uang sewa tempat.

Uang Salar per malam Rp 3.000, sedangkan  sewa tempat Rp 2000 permeter per bulan.

“Apakah dana itu masuk ke Kelurahan Pringsewu Selatan atau kemana ? Jika masuk ke kelurahan Pringsewu selatan, untuk transparansi, hendaknya dipasang papan data di kantor kelurahan, berapa jumlah uang yang masuk, dan di pergunakan untuk apa ?” ujar Mbah Legi.

Sementara aktivis People Watch Corruption Agus.A mengatakan, perlu transparansi dari pemerintah daerah sumber-sumber yang memungut dari Rakyat, seperti contoh kecil uang yang dipungut dari para pedagang kecil.

“Kalau memang kelurahan yang memungut, hendaknya dipasang laporan per bulan agar transparansi dan jelas kemana aliran dana tersebut,” ujar Agus. A.

Lurah Pringsewu Selatan, Ponijo, saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal uang salar dan aneka pungutan itu.

“Walaupun area Pendopo itu masuk wilayah kami, saya hanya mendengar kalau para pedagang setiap malam dan lapak dipungut. Entah mengatasnamakan siapa,” kata Ponijo. (doy)

TERASPRINGSWU.COM