Mengenal Program Guest of Honour Frankfurt Book Fair

Bagikan/Suka/Tweet:

JAKARTA–Program Guest of Honour (Tamu Kehormatan) –yang terkadang juga
mencakup sejumlah negara dalam suatu wilayah tertentu sebagai tamu– sudah
berjalan sejak tahun 1976. Awalnya, program ini dilangsungkan setiap dua tahun
sekali oleh Frankfurt Book Fair, tapi sejak 1988 program ini dijalankan setiap
tahun sekali. Sekarang, sebagian besar dari program ini diselenggarakan dan
dibiayai oleh negara yang menjadi Guest of Honouritu sendiri.

Adanya Guest
of Honour 
akan memastikan bahwa Frankfurt Book Fair akan selalu
memiliki karakter yang berbeda setiap tahunnya. Penampilan Guest of
Honour
 di Frankfurt Book Fair ini menjadi magnet bagi masyarakat umum,
dan menjadi salah satu sorotan utama reportase media. Bagi negeri yang menjadi Guest
of Honour-
nya sendiri, penampilannya memiliki dua signifikansi: bukan saja
sastra dan budaya negeri itu akan menjadi pusat perhatian di expo perdagangan
buku dan media terbesar di dunia, tetapi industri buku dari negeri itu sendiri
pun akan menikmati keuntungan yang sama.
Progam Guest
of Honour
 ini –yang terkadang juga mencakup sejumlah negara dalam
suatu wilayah tertentu sebagai tamu–, sudah berjalan sejak tahun 1976. Yang
pertama adalah “Amerika Latin”, yakni ketika gagasan awalnya adalah untuk
menampilkan serangkaian tema tertentu sebagai fokusnya, setiap dua tahun
sekali, yang diselenggarakan oleh Frankfurt Book Fair. Penampilan Guest
of Honour
 secara tahunan dimulai sejak 1988. Sekarang, sebagian besar
program ini diselenggarakan dan dibiayai oleh negara yang menjadi Guest
of Honour
 itu sendiri.
Sampai
saat ini, sudah ada 25 negara dan wilayah yang tampil sebagai Guest of
Honour
 di Frankfurt Book Fair.
Tujuan
utama Frankfurt Book Fair adalah untuk membantu industri penerbitan dan
lembaga-lembaga budaya dari negara tamu tersebut untuk membangun jaringan
secara lebih efektif dalam skala internasional, untuk membuat khazanah
literatur negeri itu lebih dikenal dunia, dan untuk meningkatkan jumlah
terjemahan dari negeri itu.
Untuk mencapai tujuan ini, negara yang
menjadi Tamu Kehormatan (Guest of
Honour
) biasanya membuat program untuk mendukung terjemahan (translation support programme).
Dari sudut pandang industri buku, program ini membantu meningkatkan perdagangan
hak cipta (rights) dan
lisensi, serta membantu penerbit untuk memperluas kontak-kontak internasional
mereka –bahkan setelah usainya negeri itu menjadi Guest of Honour. Industri buku
secara keseluruhan juga mendapat manfaat karena menikmati perhatian ekstra
karena adanya program promosi bagi para penulis, dan karena hadirnya
penerbit-penerbit dari negeri yang bersangkutan di pameran buku terbesar di
dunia tersebut.
Untuk pembaca dan masyarakat umum,
tampilnya Guest of Honour memungkinkan
mereka untuk menikmati sastra dan budaya negeri itu, dan juga merangsang rasa
ingin tahu mereka terhadap aspek politik, sejarah, dan keadaan kontemporernya.
Negeri yang bersangkutan juga akan menikmati sorotan media secara besar-besaran
(pada tahun 2010, Guest of Honour Argentina
disebut-sebut dalam lebih dari 5.000 laporan media).
Acara-acara budaya umum yang juga ikut
dipertunjukkan, mengiringi tampilnyaGuest
of Honour
 itu,
akan membantu menciptakan pertalian budaya internasional (yang berkelanjutan);
mendorong dialog dan pertukaran budaya, serta tentu saja meningkatkan angka
pariwisata. (Teraslampung.com/dewira/indonesiagoesfranfurt)