Hukum  

Menolak Digusur, Inilah Tuntutan Warga Way Dadi

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Ribuan warga Kelurahan Way Dadi, Sukarame yang tergabung dalam Forum Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), melakukan aksi unjuk rasa (unras) di jalan Soekarno Hatta (Bypas) di bawah jembatan layang (flyover) Jalan Sultan Agung-Ryacudu, Kamis (24/11/2016).

Mereka menuntut atas hak status tanah dan penyelesaian masalah pelepasan aset yang ada di lahan Way Dadi oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

Koordinator aksi, Bambang Prayitno saat ditemui dilokasi aksi mengatakan, gelar aksi unjuk rasa ini ada tiga tuntutan rakyat (Tritura) warga Way Dadi. Dalam tuntunanya adalah, pelepasan hak atas tanah negara eks Hak Guna Usaha (HGU) Way Halim Sumatera Ruber and Coffe Estate seluas 300 hektare dan diperuntukkan untuk pemukiman rakyat.

“Kami juga menuntut, untuk dibatalkannya atau pencabutan atas Hak Pengguna Lahan (HPL) oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Serta peningkatan status hak atas tanah negara menjadi sertifikat hak milik rakyat yakni perorangan,”ujar Bambang, Kamis (24/11/2016).

Pantauan teraslampung.com, aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan warga Way Dadi, Sukarame yang tergabung dalam Forum Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), tidak hanya diikuti oleh para lelaki saja. Melainkan juga para wanita sembari membawa anak-anak, sembari membawa sejumlah spanduk baik dari kain dan karton yang bertulisan tuntutan atas hak tanah.

Bahkan mereka juga, melakukan aksi teatrikal salah seorang yang diikat menggunakan tali lalu ditariknya menggunakan sepeda motor. Karena aksi tersebut dilakukan di Bypass Jalan Soekarno Hatta, sehingga arus kendaraan lalu lintas yang melintas di jalan tersebut sempat mengakibatkan kemacetan hingga sepanjang 2 km.

Kemacetan tersebut terjadi, baik arah kendaraan dari arah Panjang yang akan menuju ke Rajabasa dan juga sebaliknya. Akibatnya, kendaraan yang didominasi roda empat tersebut, terpaksa harus jalan merayap.

Untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa dan lancarnya arus lalu lintas, sejumlah anggota kepolisian dari Satuan Sabhara dan Polantas dari Polresta Bandarlampung dan Polsekta Sukarame berada dilokasi. Selain itu juga, tampak terlihat beberapa mobil barakuda berada dilokasi.