Menteri Jonan: Lima Tahun ke Depan Semua Kapal di Merak-Bakauheni Berkapasitas 5.000 GT

Bagikan/Suka/Tweet:
Presiden Joko Widodo bersama  Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Dirut PT ASDP Danang Baskoro, Menteri PU-Pera Basuki Hadi Muljono, Ketua DPD-RI Irman Gusman,  Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar MS, Bupatu Lamsel Rycko Menoza, dan Forkopimda Provinsi Lampung meninjau kapal roro yang baru diresmikan pengoperasiannya, di Pelabuhan Bakauheni. Lampung Selatan, Sabtu (13/6/2015).
BAKAUHENI, Teraslampung.com — Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni dan
perngoperasian tiga buah kapa roll on roll off (roro), di Pelabuhan Bakauheni,
Sabtu (13/6/2015). Dengan bertambahnya satu dermaga dan tiga kapal roro, diharapkan pada ‘musim’ mudik Idul Fitri arus lalu lintas penyeberangan di jalur Bakauheni-Merak akan makin lancar.
Dalam
Laporan Menteri Pehubungan Ignasius Jonan menyebutkan bahwa ketiga KMP tersebut
dibuat di dalam negeri. (Baca: Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian Tiga Kapal dan Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheni)
“Kapal
ini karya anak bangsa seluruhnya, di buat di Balikpapan, Surabaya dan Lampung.
kemudian hari akan kita dorong galangan-galangan kapal utntuk membuat kapal
sebesar 5000 grt, ini pertama kalinya.” ujar jonan.
Tiga
kapal dibeli menggunakan APBN dengan anggaran total Rp161 miliar, sedangkan
biaya pembangunan  Dermaga 6 Pelabuhan dengan
anggaran Rp121 miliar.
Menurut
Jonan dalam waktu 3 tahun mendatang semua kapal penyeberangan harus berukuran
minimal 5.000 GT, sehingga kapal-kapal besar yang akan menangani penyebrangan
Merak-Bakauheuni.
Jonan
mengatakan, dengan adanya Dermaga 6 di Pelabuhan Bakauheni diharapkan arus lalu
lalu lintas penyeberangan Merak-Bakauheni yang menghubungkan Pulau Jawa dengan
Pulau Sumatera semakin lancar.

Selama ini, karena jumlah dermaga di Pelabuhan Bakauheni hanya ada lima, maka
waktu sandar kapal menjadi lama. Rata-rata sebuah kapal perlu waktu sandar
minimal 30 menit hanya untuk bisa merapat dan sandar di pelabuhan. Bahkan,
kapal-kapal terpaksa sering harus antre hanya untuk bisa sandar.

Jonan mengatakan Kementerian Perhubungan bersama PT ASDP
Indonesia Ferry menargetkan seluruh kapal motor penumpang (KMP) yang beroperasi
di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni sudah berkapasitas 5.000 Gross Ton (GT)
dalam lima tahun ke depan.
Menurut
Jonan kondisi saat ini memang lebih sulit mendapatkan lahan untuk penambahan
dermaga dibandingkan dengan membangun kapal berkapasitas 5.000 GT.
“Regulasi
kapasitas kapal 5.000 GT sudah kami terapkan di penyeberangan Bakauheni-Merak.
Jadi kami yakin lima tahun ke depan seluruh kapal yang beroperasi lintas
penyeberangan Merak-Bakauheni sudah berkapasitas 5.000 GT,” kata dia.
Ada tiga buah kapal Roro yang diresmikan Presiden Jokowi. Yaitu Kapal Motor Penumpang (KMP) Sebuku, KMP Legundi, dan KMP Batu Mandi. Ketiga nama kapal itu diambil dari nama  pulau yang berada dalam gugusan pulaau di perairan Lampung yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau.
Seusai meresmikan dermaga dan pengoperasian tiga kapal roro, Presiden didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri PU-Pera Basuki Hadi Muljono, Gubernur Lampung Ridho Ficardo, dan Pangdam I Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar MS mengecek kesiapan Kapal Motor Penumpang (KMP) Sebuku.

Dewi Ria Angela/Bambang Satriaji