Bisnis  

Menteri Perhubungan Resmikan Dermaga dan “Shiploader Anthracite” PT Bukit Asam

Bagikan/Suka/Tweet:
Menteri Perhubungan Igansius Jonan menandatangani prasasti peresmian dermaga baru Pelabuhan Tarahan, Rabu (10/6/2015).

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com – Untuk meningkatkan kecepatan proses pengangkutan batu-baru, PT Bukit Asam mengoperasikan shiploader anthracite dan dermaga baru di Pelabuhan Tarahan. Peresmian pengoperasian alat ke kapal angkut batu bara dan dermaga baru  tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, di Pelabuhan Tarahan, Bandarlampung, Selasa (10/6/2015).

Direktur Utama PT.Bukit Asam Milawarma mengatakan, proyek ini merupakan sebuah proyek integrasi antara PT.Bukit Asam dengan PT.Kereta Api Indonesia dimana program ini sudah berlangsung sejak tahun 2009. Menurut Milawarman, proyek ini berlangsung karena adanya ketergantungan satu sama lainnya.

“Pengembangan Pelabuhan Tarahan ini merupakan fase kelima semenjak adanya program dari Bank Dunia, saat ini PT.Bukit Asam Tarahan dapat menyimpan batu bara dengan jumlah total 1 juta ton. Dulu kapasitasnya hanya dapat menampung 100-150 ribu ton,” kata Milawarma.

Dalam master plan program Bank Dunia,  kemampuan kapasitas Pelabuhan Tarahan sebesar 2,5jt ton. Sebelum ada kerja sama PT Bukit Asam dengan PT KAI, kapasitas maksimal hanya h 12 juta ton/tahun.

“Dengan selesainya proyek ini maka diharapkan terjadi peningkatan menjadi 25 juta ton dalam setiap tahunnya,” katanya.

Milawarma menambahkan, PT.Bukit Asam dan PT.Kereta Api Indonesia telah menandantangani MoU tentang jumlah pengangkutan batubara yang ke Tarahan sejumlah 40 juta ton dan 20 juta ton ke Palembang.

“Saat ini ketersediaan Batu Bara di Tanjung Enim yang dapat ditambang berjumlah 2 Milyar Ton, jika diasumsikan dalam setiap tahun di tambang 50 juta ton, maka 50 juta ton maka masih ada lebih dari 100 tahun dalam proses penambangannya,” kata  Milawarma.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan mengatakan proyek pengembangan Bukit Asam ini berjalan  bersinergi dengan pengembangan perkeretaapian di wilayah Sumbagsel, bahkan perkembangannya saling terikat dimana tidak ada pertambangan minerba di Sumbagsel yang bisa menjadi besar tanpa diangkut menggunakan Kereta Api hal ini penyebabnya karen kapasitas jalan raya yang tidak mendukung adanya pengangkutan batu bara.

Menteri Perhubungan juga mengapresiasi PT.Bukit Asam karena memiliki satu-satunya Pelabuhan Komersial di Indonesia yang pertama kali yang menjadi tuan rumah untuk kapal yang bobotnya 240.000 dwt. Menteri Ignasius Jonan menambahkan ke depan pengembangan ini bisa juga untuk pengembangan pembangkit listrik, karena hal tersebut bukan hanya untuk kepentingan nasional demi kepentingan sebuah bangsa.

Hadir dalam acara peresmian tersebut Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Direktur Utama PT.Bukit Asam Milawarma, Asisten Bidang Ekbang Pemerintah Provinsi Lampung Adeham, Kepala Dinas Perhubungan Idrus Effendi,  Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pieterdono, dan jajaran Direksi PT Bukit Asam.

Mas Alina Arifin