Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Mesin pengering jagung (oven) atau mesin starling part milik PT Charoen Pokphand Indonesia (PT CPI) di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Campang Jaya, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung, terbakar, Selasa (17/1/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kebakaran tersebut disinyalir karena kondisi suhu yang ada di mesin oven tersebut panasnya terlalu tinggi, sehingga jagung yang diolah untuk dijadikan pakan ternak ayam tersebut terbakar. Api pun kemudian membesar dan merembet.
Pantauan teraslampung.com, Selasa sore sekitar pukul 17.00 WIB, puluhan petugas Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung yang berada di lokasi kejadian, tampak berjibaku berusaha memadamkan api yang membakar mesin pengering jagung (oven) atau Starling Part (Dlayer) menggunakan dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil water suplay.
Beruntungnya, api yang membakar mesin oven tersebut, tidak meluas membakar bagian mesin lainnya yang ada di dekat lokasi kebaran ataupun di bagian gudang penyimpanan pakan ternak ayam. Meski kobaran api besar, tapi api itu terperangkap di dalam ruangan mesin oven yang terbuat dari lempengan baja tebal setinggi 35 meter.
Hingga pukul 18.30 WIB, api yang membakar mesin oven tersebut, belum dapat padamkan oleh petugas BPBD Bandarlampung.
Menurut keterangan salah seorang buruh pabrik PT CPI yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, terjadinya kebakaran tersebut, sudah berlangsung sejak pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat kejadian itu, petugas keamanan, karyawan dan buruh pabrik, berusaha padamkan api dengan hidrant, air dan peralatan seadanya. Tapi api tidak padam, dan makin membesar. Lalu pihak perusahaan menghubungi petugas BPBD Bandarlampung untuk memadamkan api.
“Kalau kejadian kebakarannya, sudah delapan jam. Kalau penyebabnya pastinya, saya kurang tahu karena tiiba-tiba muncul api dalam mesin oven dlayer itu,”ucap pria ini sembari memidahkan jagung, Selasa sore.
Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, Erwin saat ditemui dilokasi kejadian menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya kebakaran dari pihak perusahaan PT CPI sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu juga, petugas langsung diterjunkan menuju ke lokasi untuk memadamkan api.
“Kami menduga, kebakaran yang terjadi di mesin oven (pengering) ini, adanya kesalahan teknis saat proses pengeringan jagung di dalam mesin oven. Sehingga suhu di mesin oven, mengalami panas yang berlebih dan mengakibatkan puluhan ton jagung yang ada di dalam mesin tersebut terbakar,”ungkapnya.
Dikatakannya, api yang membakar mesin oven tersebut agak sulit dipadamkan, karena posisi api berada di dalam mesin oven dan jagung yang terbakar menjadi seperti sekam sehingga api cepat membesar. Saat proses pemadaman, petugas agak mengalami kesulitan memadamkan api karena posisi titik api berada di dalam mesin.
“Awalnya api tidak besar, lalu para karyawan dan pekerja pabrik PT CPI berusaha padamkan api dengan peralatan seadanya. Tapi bukannya padam, api malah justru makin membesar,”terangnya.