Oleh Ramadhan Nurpambudi
Prakirawan BMKG Lampung
Musim kemarau tahun ini tidak lama lagi akan beralih menuju ke musim hujan, meskipun sampai saat ini hujan masih cukup banyak turun namun hal tersebut tidak menggugurkan adanya musim kemarau di wilayah Lampung. Tahun ini musim kemarau memang datang sedikit terlambat dibandingkan normalnya bisa dikatakan musim kemaraunya lebih pendek. Jika melihat jumlah curah hujannya selama periode musim kemarau yang pendek ini bahkan ada wilayah yang sama sekali tidak mengalami musim kemarau. Jadi musim hujan pada periode sebelumnya terus berlanjut dan menyambung dengan musim hujan tahun ini.
Musim hujan di wilayah Lampung akan dimulai pada akhir bulan September di beberapa wilayah seperti Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulangbawang, Kabupaten Tulangbawang Barat, sebagian Kabupaten Way Kanan, sebagian Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, dan sebagian Kabupaten Tanggamus. Untuk wilayah lainnya akan menyusul pada bulan Oktober dan juga November mendatang. Untuk wilayah lainnya yang baru akan memasuki musim hujan di bulan Oktober dan November untuk saat ini sedang berada di fase pancaroba.
Pada fase peralihan atau pancaroba seperti saat ini seringkali tumbuh awan Cumulonimbus yang disertai dengan angin kencang, puting beliung, dan juga hujan es. Namun yang perlu untuk diketahui bahwa tidak semua awan Cumulonimbus disertai dengan puting beliung dan juga hujan es. Secara kasat mata tidak dapat dibedakan mana awan Cumulonimbus yang dapat disertai puting beliung atau tidak, karena secara fisik bentuk awan Cumulonimbus akan sama yaitu menjulang tinggi, berwarna gelap, dan terdapat gemuruh kilat dan petir di dalamnya. Kondisi stabilitas atmosfer dan juga perbedaan tekanan udara di suatu tempatlah yang memicu terjadinya gesekan antara udara naik dan turun dengan kecepatan yang tinggi. Ketika awan Cumulonimbus terbentuk di wilayah tersebut maka peluang terjadinya angin puting beliung akan semakin besar.
Lain halnya dengan kejadian hujan es, struktur di dalam awan Cumulonimbus memang terdapat bongkahan bongkahan es yang besar namun karena kondisi suhu udara di permukaan wilayah Indonesia yang panas maka ketika bongkahan bongkahan es turun dari awan Cumulonimbus ini akan mencair dan ketika sampai di permukaan bentuknya sudah berubah menjadi butiran butiran air. Hal ini yang membuat sering terjadi hujan es yang terjadi di wilayah Lampung; terutama di wilayah yang suhu udaranya cenderung lebih dingin seperti dataran tinggi di Lampung Barat, Kemiling Bandarlampung. Juga di wilayah lainnya yang memiliki topografi yang lebih tinggi sehingga suhunya cenderung lebih dingin. Suhu udara yang lebih dingin ini menyebabkan bongkahan- bongkahan es yang turun belum sepenuhnya mencair ketika sampai di permukaan bumi.
Ada beberapa langkah mitigasi yang bisa dilakukan selama fase pancaroba. Pertama, mengenali ciri-ciri awan Cumulonimbus karena dari awan inilah puting beliung dan hujan es terjadi. Selain itu tanda-tanda lainnya yang harus dikenali adalah mulai dari pagi sampai dengan siang hari terasa panas dan gerah. Lalu pada sore dan menjelang malam harinya tiba-tiba muncul awan Cumulonimbus yang sangat cepat, sebelum awan ini datang biasanya suhu udara tiba tiba merubah menjadi lebih dingin disertai dengan hembusan angin yang perlahan lahan semakin kencang.
Kedua, setelah mengenali awan Cumulonimbus langkah mitigasi lainnya yang dapat dilakukan dengan melihat kesekeliling tempat tinggal untuk memastikan kondisi bangunan atau pepohonan yang sekiranya mudah tumbang jika terkena angin kencang. Untuk ranting yang sudah mulai rapuh agar dilakukan pemangkasan agar struktur pohon tetap kokoh. Angin puting beliung lebih mudah untuk merusak bangunan yang semi permanen karena cengkramannya tidak begitu kuat, begitu juga dengan atap genteng, seng, asbes, yang biasanya sering rusak terbawa angin kencang. Langkah selanjutnya adalah menyimpan nomer nomer penting yang dapat dihubungi sewaktu waktu terjadi bencana, dan juga selalu memastikan tersedinya kotak P3K sederhana.
Ketiga, dengan selalu memantau informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. BMKG setiap harinya akan memberikan informasi prakiraan cuaca dalam beberapa produk yang berbeda. Antara lain potensi cuaca ekstrem tiga hari ke depan, prakiraan cuaca esok hari dalam level Kecamatan, dan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan diupdate setiap dua jam sekali. Informasi yang dikeluarkan BMKG dapat diakses melalui akun media sosial facebook (Bmkglampung), instagram (bmkglampung), dan juga grup whatsapp. Untuk masyarakat yang ingin bergabung dengan grup whatsapp dapat menghubungi kami di nomer 0816-404-333.
Selain dapat menyebabkan cuaca ekstrem di fase pancaroba juga rentan terhadap timbulnya penyakit penyakit. Untuk itu pastikan setiap anggota keluarga mendapatkan asupan makanan yang cukup bergizi dan jika memungkinkan berika asupan vitamin agar tidak mudah sakit. Untuk mencegah tumbuh kembang nyamuk demam berdarah, pastikan juga untuk menyemprot rumah setiap hari dan hindari aktifitas tidur di pagi hari. Kuras bak mandi seminggu sekali, dan perhatikan barang barang yang menyimpan air agar tidak ada tempat untuk nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak. Jika anak anak sudah terindikasi demam berdarah agar segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk secepatnya mendapatkan pengobatan.***