Zainal Asikin|Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) cabang Bakauheni melakukan strategi pengendalian angkutan Lebaran saat arus mudik-balik Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Hal tersebut dilakukan terutama saat arus balik pemudik yang diprediksikan akan mengalami lonjakan dan kepadatan saat H+5, 1 Juli 2017.
“Saat arus balik, biasanya terjadi kepadatan dan lonjakan yang sangat signifikan. Untuk mengantisipasinya, ada 34 kapal yang siap diopreasikam, dengan melayani 136 trip dalam setiap harinya,”ujar Manager Operasional PT ASDP cabang Bakauheni, Sugeng Purwanto, kepada Teraslampung.com, Kamis (8/6/2017).
Sugeng mengutarakan, dalam setiap harinya, pihaknya akan menyiapkan sekitar 34 kapal, dan enam dermaga sandar kapal yang akan dioperasikan.
Untuk dermaga I, II dan III masing-masing ada sekitar enam kapal yang dioperasikan. Kemudian dermaga IV, V dan VI masing-masing ada lima kapal serta satu kapal cadangan.
“Ada 34 kapal yang dioperasikan dan ditargetkan, melayani 136 trip dalam setiap harinya. Jika terjadi kepadetan, kami terapkan pola operasi kapal dengan aktifitas enam dermaga. Tapi jika kondisinya normal, dioperasikan 27 kapal dengan 108 trip dalam setiap harinya,”terangnya.
Menurutnya, untuk komando pengaturan kapal tersebut, berada di Pelabuhan Merak-Banten. Sedangkan untuk Pelabuhan Bakauheni, yakni memegang komando saat arus balik pemudik.
“Kami prediksikan lebaran tahun 2017 ini, ada kenaikan sekitar 5,9 persen jumlah penumpang jika dibandingkan pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2016 silam,”ungkapnya.
Pada realisasi tahun 2016 lalu, ada sekitar 1.317.909 penumpang dan tahun 2017 ini mengalami kenaikan menjadi 1.395.929 penumpang.
Sementara untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, adanya kenaikan sekitar 4,7 persen. Pada tahun 2016 lalu, jumlah sepeda motor pemudik sebanyak 84.919 unit, dan di tahun 2017 ini diprediksikan naik menjadi 88.936 sepeda motor.
Kemudian untuk kendaraan roda empat (mobil), diprediksikan naik sekitar 5,8 persen pada tahun 2017 ini. Sebelumnya dari jumlah 171.964 unit kendaraan, diperkirakan adanya kenaikan kendaraan roda empat sekitar 181.955 unit.
