Muli Mekhanai Terbaik Harus Mampu Promosikan Seni Budaya dan Pariwisata Lamsel

Bagikan/Suka/Tweet:
Malam Grand Final Muli Mekhanai Lampung Selatan, Kamis malam (9/4).

Iwan J Sastra/Teraslampung.com
KALIANDA – Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsebud) Lampung Selatan, menggelar acara grand final pemilihan Muli-Mekhanai Lampung Selatan Tahun 2015, di Lapangan Korpri Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (9/4) malam.

Meski cuaca di Kota Kalianda kurang bersahabat (turun hujan, red), acara tersebut tetap berjalan aman dan lancar, serta meriah. Tepat pukul 20.00 WIB, Bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza SZP secara resmi membuka acara grand final pemilihan Muli-Mekhanai Lampung Selatan dalam rangka Pesona Budaya Festival Rajabasa III Tahun 2015.

Nampak hadir dalam acara tersebut, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokorpimda) Lampung Selatan, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung, Camat se-Lamsel, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati Rycko Menoza mengatakan, pemerintah daerah Lampung Selatan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak panitia atas terselenggaranya acara Pesona Budaya Festival Rajabasa III Tahun 2015 yang mengambil tema “Menciptakan Generasi Muda Menjadi Duta Seni Budaya Lampung Selatan”.

“Diharapkan kepada para finalis yang nantinya terpilih menjadi juara, untuk dapat senantiasa mempromosikan berbagai potensi seni dan budaya serta kepariwisataan yang dimiliki Lampung Selatan, agar dapat lebih dikenal lagi secara luas. Selain itu, kepada para juara juga diharapkan untuk bisa bersaing baik ditingkat Provinsi maupun Nasional, demi harumnya nama Kabupaten Lampung Selatan,” harapnya. 

Rycko mengungkapkan, ajang pemilihan Muli Mekhanai ini memiliki tujuan yang sangat positif yakni mencari generasi muda yang memiliki talenta soal seni budaya dan pariwisata, serta wawasan yang luas untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata di kabupaten serambi pulau sumatera ini.

“Kepada finalis yang nantinya berhasil menjadi Muli-Mekhanai terbaik Lampung Selatan, diharapkan dapat berperan aktif dalam mempromosikan sektor pariwisata. Sebab, dengan menyandang gelar Muli-Mekhanai terbaik secara otomatis mereka juga (Muli-Mekhanai, red)  memiliki peranan penting dalam memajukan dunia pariwisata di Lampung Selatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disparsebud Lamsel Fauziah Arif, SH menuturkan, digelarnya ajang pemilihan Muli-Mekhanai ini bertujuan untuk membangkitkan semangat para generasi muda Lampung Selatan agar dapat mengenal lebih dekat lagi tentang seni dan budaya, serta berbagai potensi kepariwisataan di Lampung Selatan, yang pada saatnya nanti mampu mempromosikan kepada masyarakat luas.

“Ini juga dapat dijadikan acuan bagi generasi muda Lampung Selatan untuk tidak melupakan kebudayaan Lampung. Oleh karena itu, kami selaku dinas yang membidangi masalah seni budaya di Lampung Selatan, akan terus berupaya untuk selalu mengangkat kebudayaan Lampung melalui berbagai kegiatan yang di programkan,” tuturnya.

Fauziah menjelaskan, pada ajang pemilihan Muli-Mekhanai kali ini diikuti peserta sebanyak 43 orang terdiri dari 24 orang Muli dan 19 Mekhanai. Para peserta merupakan utusan atau perwakilan dari dinas instansi Pemda Lamsel, kecamatan, organisai, BUMN, serta masyarakat umum yang ada di Lampung Selatan.

“Sebelum tampil pada malam grand final ini, para peserta telah mengikuti berbagai tahapan penilaian mulai dari ujian tertulis, tes wawancara, city tour, dan public speaking,” jelasnya. 

Dia menambahkan, bagi muli-mekhanai yang berhasil terpilih sebagai juara terbaik, nantinya akan diikutsertakan kembali pada ajang pemilihan muli-mekhanai di tingkat provinsi mewakili Kabupaten Lampung Selatan.  

“Melalui ajang ini diharapkan dapat memunculkan muli dan mekhanai yang benar-benar memahami tentang Lampung Selatan. Itulah tujuan utama dari lomba pemilihan muli-mekhanai yang digelar melalui even tahunan Disparsebud Lamsel yakni Pesona Budaya Festival Rajabasa,” katanya.