Musim Kemarau, Lamteng Tetap Pertahankan Produksi Padi

Bagikan/Suka/Tweet:
Supriyanto/Teraslampung.com
Panen padi (ilustrasi)

GUNUNGSUGIH- Meski musim kemarau
hingga Nopember 2014 kini masih berlangsung, akibat anomaly iklim, dipastikan tidak
akan berdampak bagi produksi padi di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Karena
system pertanian padi sawah di Lampung Tengah menerapkan memanfaatkan irigasi
teknis dari air Sungai Way Sekampung. Selain itu juga melakukan optimalisasi
pemanfaatan lahan kering untuk menanam padi pada musim penghujan atau rendeng.  

”Meski musim kemarau tahun ini belum berakhir tak
berpengaruh pada produksi padi karena untuk musim tanam 2013/2014 petani sudah selesai
panen gadu. Kami optimis target produksi 
padi 2014 tercapai,”ungkap Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Lampung Tengah Edy Daryanto, Rabu (5/11).
Menurutnya, saat ini sebenarnya sudah
memasuki masa tanam rendeng musim tanam 2014/2015 yang berlangsung dari Okteber
hingga Maret. Namun, meskipun belum ada curah hujan, lanjut Edy, bukan berarti
masa tanam rendeng terhambat, karena air dari jaringan irigasti teknis Way
Sekampung sudah mulai dialirkan kebeberapa wilayah tanam, termasuk Lampung
Tengah.  Misalnya, kata dia, golongan
satu masuk air awal November, maka wilayah ini sudah mulai mengolah sawah. 
”Petani di beberapa wilayah di Kecamatan Trimurejo hingga Bandar Mataram yang
masuk Sekampung Sistem saat ini sudah bisa memulai mengolah lahan, karena air
sudah masuk hingga ke jaringan tersier, waluapun belum ada curah hujan,”katanya.
 
 
Edy mengakui target produksi padi
tahun 2015 akan terjadi sedikit penurunan dibanding tahun 2014, karena ada
beberapa wilayah yang menggunakan air dari Sekampung Sistem musim tanam
2014/2015 tidak mendapat jatah gadu. 
Hal ini disebabkan adanya pebagian air yang
menerapkan system kanalisasi, yakni penggiliran dalam penggunaan air di musim
gadu. Wilayah yang  tidak mendapat jatah
gadu seperti sebagian Kacamatan Trimurejo, lalu Kecamatan Punggur, Kecamatan
Kota Gajah hingga Kecamatan Way Seputih. 
Tentunya, bukan hanya Lampung Tengah
saja yang tidak mendapat jatah gadu, tapi daerah lain seperti Lampung
Timur  yang juga masuk dalam Sekampung
Sistem. Wilayah yang tak mendapatkan gadu biasanya dikembangkan tanaman
palawija. 
”Pengunaan air Sekampung system kita mengikuti ketentuan dari Balai
Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung,”katanya.
Ditegaskan Edy, walaupun musim tanam
tahun 2015 ada beberapa wilayah tidak mendapatkan jatah gadu, Lampung Tengah
masih mempunyai lahan gadu di wilayah barat Lampung Tengah. 
”Musim tanam
2013/2014 semua wilayah irigasi teknis mendapatkan jatah gadu, tahun 2015
pengurangan wilayah gadu, untuk memenuhi target produksi padi maka target gadu
kita di wilayah barat. Sehingga walaupun musim kemarau target produksi padi tetap
tercapai,”katanya.
 

Diungkapkannya,  total rencana luas tanam  padi sawah dan padi ladang Oktober 2013
sampai dengan September 2014 mencapai 155.484 Ha, dengan realisasi mencapai 158.905
Ha. Sedang total rencana luas tanam padi sawah dan padi ladang  Januari sampai dengan Desember 2014 mencapai 157.377
Ha, dengan realisasi 94.452 Ha. 
Sementara itu total luas panen padi sawah dan
padi ladang  Januari sampai Desember 2014
dari rencana 152.942 Ha, mampu di realisasikan seluas 155.887 Ha. 
”Untuk capaian
produksi 2014  datanya masih dalam proses
input, begitu juga dengan rencana luasan tanam maupun produksi tahun 2015 masih
menunggu keputusan bupati,”katanya.