TERASLAMPUNG.COM — Jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan se-Provinsi Lampung solid dan bertekad memenangkan pasangan Herman HN-Sutono dalam Pilgub 27 Juni 2018.
Jajaran pengurus dan kader itu menyatakan kebulatan tekad untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 itu karena telah membangun dan bisa membawa kesejahteraan masyarakat Lampung.
“Masyarakat Lampung menilai di bawah kepemimpinan Pak Herman HN Kota Bandarlampung maju pesatl. Beberapa Fly-over dibaangun untuk mengatasi kemacetan. Penataan dan pembangunan Kota Bandarlampung bisa dilakukan oleh kerja keras Pak Herman. Kami yang di daerah ingin juga merasakan dampak pembangunan seperti yang dirasakan oleh warga Bandarlampung,” kata Mustafa, Ketua PAC Kotabumi Kota, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (13/6/18).
Menurut Mustafa, selama lima tahun terakhir, tidak ada peran Pemerintah Provinsi Lampung terhadap pembangunan di Kabupaten Lampung Utarq.
“Jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Lampung Utara kondisinya rusak dan tidak pernah diperbaiki. Kami ingin jalan kami jadi bagus. Karena itu kami yakin Pak Herman mampu membangun dan merawat jalan-jalan di Kabupaten Lampung Utara,” ujar Mustafa.
Nurdin, Ketua PAC Abung Tinggi, mengatakan warga ingin perubahan hidup yang lebih baik.
“Karena itu, kami dari pengurus anak cabang dan kader-kader di bawah, solid dan bertekad untuk memenangkan Pak Herman dan Pak Sutono,” kata Nurdin.
Hal senada juga disampaikan Imam Sugarda dari PAC Sungkai Tengah.
“Kami pengurus di tingkat paling bawah, solid mendukung dan memenangkan Pak Herman dan Pak Sutono,” kata Imam.
Kebulatan tekad memenangkan Herman HN-Sutono dari pengurus anak cabang dan ranting PDI-P itu juga disaksikan fungsionaris DPP PDI-P Asroru Maula dan fungsionaris DPD PDI-P Lampung Eva Dwiana
“Pak Herman dan Pak Sutono adalah pilihan terbaik untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung. Karena itu, pemungutan suara tanggal 27 Juni 2018 nanti, pengurus dan kader PDI-P harus bisa mengawasi. Agar pilihan masyarakat terhadap pemimpin terbaik yakni Pak Herman dan Pak Sutono tidak dicurangi,” kata Asroru.