Kapal asing ditenggelamkan. (dok kompas.com) |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Para nelayan Lampung yang selama ini menjadi produsen ikan teri di Pulau Pasaran, Bandarlampung, mengapresiasi langkah tegas pemerintah menenggelamkan kapal asing yang tertangkap mencuri ikan di peraira Indonesia. Menurut mereka, selama ini banyak kapal asing dengan kapal lebih modern itu juga mencuri ikan teri di perairan Sumatera, termasuk Lampung.
“Kami kalah bersaing dengan mereka, karena peralatan mereka lebih baik. Mereka bisa mengolah ikan teri yang langsung bisa dijual. Sambil berlayar dari Selat Malaka, mereka menyisir perairan Sumatera dan menjuual ikannya di Jakarta,” kata Udin, nelayan Pulau Pasaran, Sabtu (6/12).
Sebelumnya, pada Kamis lalu (4./12) Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto untuk menenggelamkan 3 (tiga) kapal nelayan dari negara asing yang mencuri ikan di Indonesia pada Sabtu (6/12).
Pesan itu kemudian ditindaklanjuti dengan penenggelaman tiga kapal asing yang tertangkap karena mencuri ikan. Ketiga kapal milik Vietnam itu adalah:1. KG 90433. ATS 005 dengan Nahkoda Van Thanh Son. ABK 2 orang dan bermuatan ikan, KG 94366 TS. ATS 006 dengan Nahkoda Nguyen Duy, ABK 23 orang seluruhnya WNA; dan KG 94266 TS. ATS 012 dengan Nahkoda Nguyen Duc Van, dengan ABK 20 orang WNA, dan bermuatan ikan.
Pada Jumat (5/12) pagi, Presiden Jokowi melanjutkan pesannya melalui fanpage facebooknya, bahwa di darat, di laut, dan di udara wilayah Indonesia adalah kedaulatan Republik Indonesia. Karena itu, tiap jengkal wilayah-nya adalah kehormatan bangsa ini.
“Seperti peribahasa Jawa yang kerap diucapkan Bung Karno soal kedaulatan bangsa ini : “Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Ditohi Pati”, sejengkal wilayah dibela dengan taruhan nyawa karena itulah kehormatan kita,” tutur Jokowi.
Presiden mengingatkan, bahwa bangsa ini lahir dari sikap patria, sikap mencintai tanah air, mencintai Indonesia tanpa syarat. “Cinta itulah yang kemudian menjadi kewajiban bangsa ini menjaga Indonesia di hari ini untuk masa depan yang lebih jaya dan terhormat,” tukasnya.
Terkait dengan perintah menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di tanah air itu, 2 (dua) kapal patroli TNI AL KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 telah tiba di Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12) pagi.
“Kita nanti akan tenggelamkan. Itu 3 kapal ikan milik Vietnam,” kata Komandan KRI Barakuda-633 Mayor Laut (P) Saryanto.
Saryanto kemudian menunjukkan 3 kapal milik Vietnam yang berjarak 1.000 yard atau kurang lebih 800 meter dari KRI Barakuda-633. Kapal-kapal itu katanya kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia.
Menurut Saryanto, nantinya KRI Barakuda-633 akan merapat ke 3 kapal Vietnam itu dengan sekoci, untuk mengamankan nahkoda dan para ABK-nya. Setelah itu kemudian meledakkannya.