Zainal Asikin | Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN–Pernikahan unik terjadi di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan yakni pasangan pengantin M. Nasir (36) dan Arimi (33), Selasa (18/8/2020). Pasangan pengantin ini mengikat janji dengan mahar berupa 2.000 lembar saham (20 lot) atau sekitar Rp 1.200.000.
BACA: Sidorejo, Desa Nabung Saham Pertama di Lampung
Prosesi acara pernikahan tersebut di laksanakan di kediaman mempelai wanita di Dusun Umbul Sukiar, Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo dengan mengikuti protokol kesehatan Covid -19. Pemberian mahar berupa saham ini memang sangatlah unik, karena berbeda dari kebiasaan di masyarakat.
“Saya pilih mahar saham ini karena melihat jangka panjangnya. Lebih tepatnya sebagai tabungan jangka panjang kami, karena semakin lama nilainya akan naik,”kata M. Nasir kepada teraslampung.com, Selasa (18/8/2020).
M. Nasir mengatakan, hal tersebut juga terwujud sebagai persiapan untuk masa depan keluarga yang akan dibina atau diarungi bersama istrinya.
“Terlebih untuk menghadapi masalah inflasi, ya kalau dengan tabungan biasa itu pasti akan berbeda jika dibandingkan dengan tabungan berupa saham ini,”ujarnya.
Dengan menabung saham, kata pria yang memiliki usaha pengisian air minum isi ulang ini, akan lebih menguntungkan.
Ia memilih mahar untuk wanita tercintanya berupa saham salah satu bank, yakni Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) sebanyak 2.000 lembar saham (20 lot) atau sekitar Rp 1,2 juta.
Baca: Kisah di Balik Sukses Sidorejo sebagai Desa Nabung Saham Pertama di Lampung
“Dengan memberikan 2.000 lembar saham BRIS ini ke istri saya, seolah istri saya memiliki perusahaan Bank BRI tersebut,”ungkapnya dan membuat istrinya Arimi tersipu malu.
Ke depannya, Nasir pun berharap akan mencoba membeli saham dari perusahaan-perusahan lainnya.
Sementara Arimi mengungkapkan rasa senangnya. Pertama, katanya, ia mendapatkan seorang suami yang baik dan menjadi imamnya untuk mengarungi bahtera rumah tangganya. Kedua, ia mendapatkan 2.000 lembar saham BRIS dari sang suami sebagai mahar pernikahanya.
“Pastinya senang dan bahagia sekali ya. Mengenai filosofi dari mahar saham ini saya tidak begitu paham. Yang jelas rasa bahagia ini tidak bisa saya bisa ungkapkan,” katanya sembari tersenyum.
Mahar saham dalam prosesi pengantin wargfa Desa Sidorejo ini tidak lepas dari kisah sukses Desa Sidorejo sebagai “Desa Menabung Saham” pertama di Lampung. Banyak warga desa yang sudah teredukasi soal saham sehingga melek soal seluk-beluk saham. Banyak warga Desa Sidorejo yang sudah paham tentang apa manfaat saham bagi masa depan mereka.
Kepala desa (Kades) Sidorejo, Tommy Yulianto, mengatakan Desa Sidorejo selama ini dikenal sebagai salah satu desa pertama di Lampung dan juga pertama di Indonesia sebagai Desa Nabung Saham (DNS) yang juga memiliki Galeri Investasi Desa Bursa Efek Indonesia (BEI) non-kampus pertama.
“Bersama para inovator DNS dan pamong desa, sudah sering kali kami melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar warga tidak menjadi korban investasi bodong. Para warga sudah mulai sadar, bahwa investasi bisa dilakukan di pasar modal melalui DNS ini dan sangat mudah hanya cukup melalui ponsel,”ujarnya kepada teraslmapung.com, saat ditemui usai acara Ijab Kabul kedua memepelai warganya tersebut.
Menurut Tommy, dijadikannya saham sebagai mahar pernikahan oleh warganya tersebut, tentunya dapat menjadi lifestyle baru dan baru pertama kali ada atau terjadi bukan hanya saja di desanya tapi juga di Kecamatan Sidomulyo dan di Kabupaten Lampung Selatan.
“Ini gaya hidup (lifestyle) baru. Artinya, kedua mempelai ini sudah mulai memikirkan aset produktif untuk mahar. Selain bertujuan sebagai investasi jangka panjang, pemilihan maskawin ini juga dapat mengedukasi masyarakat lainnya mengenai saham yang bisa digunakan sebagai instrument investasi. Saya ucapkan selamat, semoga keduanya menjadi kelurga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah,”pungkasnya.
Diketahui, Desa Sidorejo menjadi salah satu pilot project sebagai Desa Nabung Saham (DNS) pertama di Provinsi Lampung dan pertama di Indonesia yang disahkan langsung oleh Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan bersama Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Lampung, Mandi Rahmadi dan Direktur RHB Sekuiritas, Hendy A. Salim pada Mei 2018 lalu.