TERASLAMPUNG.COM — Novel Maafkan Aku Kuala Mesuji karya Fajar akan dibedah di Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS, Sabtu malam (26/11/2016). Conie Sema, penulis lakon dan pegiat Teater Potlot akan bertindak sebagai pembicara dalam bedah karya ini.
Dalam rilisnya Isbedy Stiawan mengatakan novel ini cukup menarik karena berbicara tentang realitas sosial di Lampung. Selain itu, novel ini juga ditulis oleh penulis baru.
“Kuala Mesuji menjadi soal ketika keberadaan kawasan itu masih tak jelas: Kabupaten Mesuji atau Tulang Bawang. Kuala Mesuji menjadi perbincangan ketika di daerah itu ada kehidupan, namun warganya bagai dalam tarik menarik,” kata Isbedy.
Kuala Mesuji menjadi “keprihatinan bersama” tatkala anak-anak di daerah itu ingin pintar seperti anak-anak di lain tempat, mamun keberadaan sekolah di sana amat nelangsa.
Lin, salah satu tokoh dalam novel ini, merasa terpanggil dengan “menyentuh” kesadaran bersekolah anak-anak: bahwa pendidikan adalah wajib bagi setiap anak bangsa.
Lagu “Indonesia Raya” dinyanyikan bersama di depan bendera sangaaka yang warnanya sudah tua dan keberadaannya sudah tak layak dikibarkan.
“Mendiskusikan keberadaan Kuala Mesuji dan membedah isi novel ini, bagian dari sumbangsih pikiran dan kebudayaan bagi tanah Lampung,” kata Isbedy.