Dewi Ria Angela/Teraslampung.com
JAKARTA—Nilai ekspor Indonesia November 2013 mencapai 15,93 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen dibanding ekspor Oktober 2013. Jika dibandingkan dengan November 2012 mengalami penurunan sebesar 2,40 persen.
Ekspor nonmigas November 2013 mencapai 13,18 miliar dolar AS atau naik 1,51 persen dibanding Oktober 2013, sementara bila dibanding ekspor November 2012 turun 3,09 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, mengatakan secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari−November 2013 mencapai 165,57 miliar dolar AS atau menurun 5,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2012.
“Demikian juga ekspor nonmigas mencapai 136,36 miliar dolar AS atau menurun 3,02 persen,” kata Suryamin, di Kantor BPS, Jl. Dr. Sutomo, Jakarta, Kamis (1/2/2014).
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2013 terhadap Oktober 2013 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 655,8 juta dolar AS (41,58 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar 138,1 juta dolar AS (14,70 persen).
Ekspor nonmigas ke China November 2013 mencapai angka terbesar yaitu 2,22 miliar dolar AS, disusul Jepang 1,36 miliar dolar AS dan India 1,36 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,50 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar 1,38 miliar dolar AS.
Berdasarkan sektornya, ekspor hasil industri periode Januari−November 2013 turun sebesar 3,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2012, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 1,65 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik sebesar 2,18 persen.
Sedangkan berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari−September 2013 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$23,36 miliar (17,44 persen), diikuti Jawa Barat sebesar 19,70 miliar dolar AS (14,71 persen) dan Riau sebesar dolar 15,17 miliar (11,32 persen).