Ny. Riana Sari Buka Telesimposium IX IDI Lampung Timur

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Lampung Ny. Riana Sari Arinal Djunadi membuka Telesimposium IX IDI Cabang Lampung Timur di Ruang Command Center Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Lampung, Sabtu (13/6/2020).

Acara yang mengusung tema “Kesehatan dan Pendidikan Anak di Era New Normal” ini menghadirkan narasumber yakni Ketua Bidang III PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi, Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Ridwan Amiruddin dan Psikolog Anak Seto Mulyadi.

Ny. Riana mengatakan dalam masa pandemi covid-19 sebaiknya sekolah reguler maupun pondok pesantren untuk tidak dibuka terlebih dahulu. Namun tetap menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak dan keluarga dirumah dari pandemi ini.

“Karena anak berhak untuk sehat. Kita sebagai orang tua harus bisa melindungi anak kita dari segala macam penyakit. Semoga Pemerintah memberikan kebijakan yang terbaik untuk anak-anak kita, untuk melindungi semua anak-anak di Indonesia,” ujar Ny. Riana.

Ny. Riana menyebutkan disinilah peran orang tua untuk tetap mendampingi proses belajar mengajar anak-anak selama di rumah.

“Peran orang tua untuk bisa menjadikan rumah menjadi lokasi yang nyaman untuk anak-anak beraktivitas, berinovasi dalam metode belajar menjadi satu hal yang sangat penting,” katanya.

Dari belajar di rumah bersama orang tua, kata dia, ada dampak positif yang dapat diambil seperti anak lebih mandiri dan menciptakan kreativitas.

“Kepada orang tua untuk tetap bersabar atas kondisi ini, yang kita cari ini sekarang adalah kesehatan untuk anak-anak kita. Justru semakin kita dekat dengan anak-anak, setiap hari melihat perkembangan mereka kita bisa melihat bakat yang ada pada mereka,” katanya.

Ny. Riana menuturkan selama di rumah, orang tua terutama ibu harus menjadi contoh bagi anak-anak, seperti bagaimana membiasakan anak untuk rajin mencuci tangan dan memakai masker.

“Memberikan contoh PHBS di dalam rumah, kalau sekolah belum dibuka akan lebih mudah mengajari anak-anak kita. Ciptakan keamanan serta kenyamanan bagi anak dan mendidik dengan penuh kasih sayang,” ujarnya.

“Selama wabah covid-19 pemeriksaan kesehatan dan imunisasi bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dengan membuat perjanjian terlebih dahulu dengan tenaga medis dan dilakukan sesuai jadwal, jangan sampai tertunda dan jangan lupa hindari kerumunan, jaga jarak, sering cuci tangan dan pulang kerumah langsung mandi,” katanya.

Psikolog anak Seto Mulyadi menyebutkan untuk disepakati bersama agar aktivitas belajar anak untuk masih dilakukan dirumah saja.

“Kita konsultasi dengan para dokter, gugus tugas covid-19 dan lainnya, untuk anak-anak dirumah dahulu, mari kita sepakati bersama,” ujar Kak Seto.

Menurutnya, saat berada dirumah pun anak banyak mendapatkan hal yang positif, namun kuncinya tetap kepada orang tua.

“Kepada ayah dan ibu yang benar-benar menciptakan suasana yang layak dan ramah anak dan anak diberdayakan seperti pintar masak dan lainnya. Kampanyekan kreativitas dan inovasi,” katanya.

Kak Seto menambahkan, orang tua juga harus menciptakan suasana gembira bagi proses belajar anak dirumah.

“Gembira itu yakni gerak, emosi cerdas, makan dan minum teratur plus sehat, beribadah dan berdoa, istirahat, ramah dan rukun dalam keluarga serta aktif berkarya,” tandasnya.

rls