Opini  

Pandangan Meteorologi tentang Hujan Lebat di Lampung Selatan

Ilustrasi hujan lebat (okezone)
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh : Ramadhan Nurpambudi*

ramadhan nurpambudiHujan lebat melanda wilayah Lampung bagian selatan pada tanggal 15 juli 2016 kemarin. Hujan yang turun dalam waktu yang relatif singkat ini cukup mengagetkan sebab sudah cukup lama hujan lebat tidak turun di wilayah Lampung. Daerah yang terkena dampaknya adalah Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, hingga Pringsewu. Hujan turun kurang lebih pada pukul 13.30 wib dan berlangsung hingga 1 jam.

Jumlah curah hujan yang terukur pada saat kejadian dari beberapa lokasi adalah sebagai berikut : hujan dengan intensitas lebat berada di wilayah Branti, Pringsewu, dan Pandan Surat. Hujan dengan intensitas sedang terjadi di wilayah Raman Utara dan Taman Bogo sedangkan hujan dengan intensitas ringan terjadi di Masgar, Labuhan Ratu, Bergen, dan Panjang.

Sirkulasi Eddy

Berdasarkan analisa meteorologi pada saat kejadian dari pola angin terdapat sirkulasi Eddy di sebelah barat Lampung dan juga di sekitar perairan Natuna, yang menyebabkan adanya shearline tepat di wilayah Lampung yang bergerak dari arah timur menuju ke barat daya. Kondisi ini cukup mendukung pembentukan awan di wilayah Lampung. Sirkulasi Eddy merupakan sirkulasi di atmosfer atau pusaran angin tertutup dengan durasi harian biasanya jika suatu daerah terdapat sirkulasi Eddy cenderung akan mendapat banyak hujan.

Suhu Muka Laut

Kondisi anomali suhu muka laut pada tanggal 14 juli 2016 di sekitar perairan Lampung nilainya 0.5-2.0˚C. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pada saat tersebut suhu muka lautnya lebih hangat dibanding dengan rata-rata klimatologisnya. Hal ini mendukung potensi pembentukan awan di wilayah tersebut. Suhu muka laut merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan awan sebab kandungan air dominan ada di lautan.

Kelembaban Relatif

Berdasarkan data kelembaban relatif dari pemodelan WRF BMKG, pada lapisan 850mb di sekitar wilayah terjadinya hujan lebat bernilai 80-90%. Untuk lapisan 700mb bernilai 70-85% dan untuk lapisan 500mb bernilai 70-85%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat kondisi udara basah sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan di sekitar wilayah tersebut. Peran kelembaban udara dalam pembentukan awan yaitu ketika uap air terangkat ke atmosfer akibat proses pemanasan dan bertemu udara yang lembab (kelembaban yang tinggi) maka akan terbentuk awan.

Labilitas Udara

Untuk mendapatkan labiltas amosfer salah satunya digunakan pengamatan Pilot Balloon (Pibal). Dengan melepaskan balon udara ke atmosfer dan dicacat pergerakannya melalui alat theodolite lalu didapatkan arah dan kecepatan angin perlapisannya. Analisa udara atas berdasarkan data Pibal tanggal 15 Juli 2016 Jam 07.00 wib lapisan bawah di dominasi adveksi hangat dan di lapisan atas didominasi adveksi dingin, maka kondisi atmosfer pada saat tersebut Labil.

Massa udara akan terangkat naik ke atas dan termampatkan di lapisan atas sehingga akan banyak potensi terbentuknya awan-awan konvektif pada pagi hingga siang hari hingga sore hari. Analisa udara atas berdasarkan data Pibal tanggal 15 Juli 2016 Jam 13.00 wib lapisan bawah di dominasi adveksi dingin dan di lapisan atas didominasi adveksi panas, maka kondisi atmosfer pada saat tersebut Stabil.

Massa udara tidak bisa terangkat ke atas dan termampatkan di lapisan bawah sehingga potensi terbentuknya awan-awan konvektif pada sore hingga malam hari cenderung kurang. Analisa indeks stabilitas (Sumber: KMA) nilai K-Index pada jam 07.00 dan 13.00 wib bernilai 25 mengindikasikan kemungkinan adanya guntur/petir kecil pada siang hari. Nilai Lifted Index pada jam 07.00  dan  13.00 wib berkisar (-1) – (-2) mendisikasikan pada pagi hingga siang hari keadaan atmosfer Labil. Total-totals Index pada jam yang sama nilainya kurang dari 44 yang mendikasikan bahwa pada saat tersebut kemungkinan tidak ada potensi terbentuknya guntur/petir.

Citra Satelit dan Radar

Berdasarkan citra satelit terlihat bahwa awan mulai berkembang pada jam 13.10 wib dan berkembang hingga jam 14.00 wib bergerak ke arah barat. Jenis awan yang terpantau oleh citra satelit pada saat kejadian adalah upper cloud bisa dikatakan hujan berasal dari awan-awan cumulus.

Berdasarkan Potential Rainfall hujan yang terpantau adalah moderate hingga heavy rain di sekitar lokasi kejadian. Dari analisa citra radar (CMAX) didapatkan terlihat bahwa pertumbuhan awan konvektif dimulai jam 13.00 wib di wilayah Lampung Timur kemudian mencapai wilayah Lampung Selatan pada jam 13.40 wib. Pada saat inilah terjadi hujan lebat di wilayah Lampung Selatan dengan nilai reflektivitas yang lebih besar dari 50 dBz.

Berdasarkan citra radar PPI terlihat bahwa pola angin pada saat kejadian adalah siklonal sehingga mendukung terjadinya pertumbuhan awan. Berdasarkan  citra radar reflektifitas vertikal terlihat ketinggian awan pada saat ketinggian mencapai lebih dari 6km. Nilai reflektifitas di sekitar lokasi hujan lebat mencapai 50 dBz menandakan adanya awan cumulunimbus pada saat  kejadian.

Setelah melakukan analisa dari beberapa aspek meteorologi diatas dapat disimpulkan bahwa hujan lebat yang terjadi di wilayah Lampung bagian selatan diakibatkan adanya belokan angin tepat di wilayah Lampung yang mengakibatkan penumpukan massa udara di wilayah tersebut, anomali suhu muka laut yang lebih hangat dari rata-rata klimatologisnya, dan kondisi atmosfer yang labil pada pagi hari. Kondisi ini didukung dengan kelembaban relatifnya yang basah mulai dari lapisan 850-500mb pada pagi hingga siang hari di sekitar wilayah kejadian.­

Prospek cuaca untuk 2-3 hari kedepan potensi hujan masih akan turun terutama pada sore hingga malam hari dengan intensitas ringan – sedang. Awan hujan masih berpotensi terbentuk dimulai dari Lampung bagian timur dan bergerak hingga Lampung bagian barat.

Kami dari BMKG lampung telah memberikan informasi peringatan dini pada jam 12.30 wib terkait potensi hujan lebat yang akan turun di wilayah Lampung Timur, Lampung Selatan dan sekitarnya. Hujan lebat diprediksi akan turun hingga jam 15.00 wib pada saat itu. Informasi peringatan dini dapat diakses melalui jejaring sosial facebook (Infocuaca Bmkg Lampung) dan website (stametlampung.com).

Mari saling bahu membahu untuk mencegah terjadinya hal buruk yang merupakan dampak dari fenomena cuaca yang datang dengan tiba-tiba. Kami mengimbau terutama pada waktu sore hingga malam hari dimana potensi hujan lebih besar terjadi agar meningkatkan kewaspadaan.

* Prakirawan Stasiun Meteorologi Radin Inten Lampung