Panglima TNI: Pemuda Berperan Strategis Wujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dialog dengan peserta Jambore Hipmi PT se-ASEAN di STT Telkom Bandung, Senin (23/5).
Bagikan/Suka/Tweet:

BANDUNG, Teraslampung.com —  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan pemuda Indonesia berperan strategis wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

“Kekhawatiran terhadap ancaman global mendatang yang akan dirasakan oleh penduduk dunia dan terutama oleh bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa yang terletak di equator, yaitu pergeseran dari perang energi saat ini menjadi perang yang dipicu oleh pangan, air dan energi di waktu mendatang,” tambah Panglima TNI,” kata Panglima TNI  kepada 4.000 mahasiswa peserta Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Perguruan Tinggi se-ASEAN di Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 01, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/5/2016).

Menurut Panglima TNI, berangkat dari kenyataan bahwa signifikasi lonjakan jumlah penduduk dunia yang saat ini sekitar 7 milyar dan diprediksi pada tahun 2045 saat Indonesia emas akan capai kurang lebih 12,6 milyar yang berarti 4 kali populasi ideal bumi (3-4 milyar). Tentu sangat memerlukan pangan, air dan energi.  Saat ini saja sekitar 15 ribu bayi di dunia meninggal setiap tahunnya karena kemiskinan, kelaparan dan gizi buruk.

“Sangat beralasan Indonesia merupakan tempat sumber pangan dan air dunia dan menyimpan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah akan menjadi rebutan bangsa-bangsa asing. Kondisi inilah menjadikan Indonesia sebagai lokasi perang di masa mendatang,” tegas Panglima TNI.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa, perang itu sudah dimulai dan sudah berada di Indonesia saat ini bahkan sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara bahkan kehidupan keluarga, melalui perang Proxy wujudnya berupa penyalahgunaan narkoba, tawuran mahasiswa, demo buruh dengan intimidasi, adu domba TNI-Polri, pecah belah partai politik dan rekayasa sosial melalui media.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, waspadalah bahwa perang Proxy susah ditentukan mana kawan dan lawan, tetapi perlu disadari bahwa perang itu dikendalikan oleh negara tertentu dengan memanfaatkan orang dalam (Indonesia) untuk menghancurkan, melemahkan dan menguasai Indonesia.

“Untuk keluar dari peperangan Proxy dan menjelma menjadi bangsa pemenang, modal dasarnya jadikan Indonesia sesuai jatidirinya yaitu wujudkan sebagai negara agraris dan maritim, menjunjung tinggi kearifan lokal serta melakukan revolusi mental dengan mengamalkan Pancasila pada praktek kehidupan sehari-hari,” imbuh Panglima TNI.

Ditambahkan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, solusi lainnya mahasiswa dengan derajat keilmuan paling tinggi seharusnya dalam setiap langkah tindakan harus selalu menggunakan akal pikiran dan hati nurani. Sebagai agen perubahan pemuda/mahasiswa selalu berperan penting dalam mengisi sejarah bangsa Indonesia.

Turut hadir mendampingi Panglima TNI pada ceramah yang mengambil tema “Wawasan Nusantara, Kebangsaan dan Bela Negara Dalam Perspektif Penguatan Ekonomi Nasional” antara lain Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar Hutagaul, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Hadi Prasojo, Pangkohanudnas Marsda TNI A. Muis, Aster Kasad Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.