Panitia Kurang Sigap, Pawai Budaya HUT Lampung Utara Macetkan Jalan Utama

Kemacetan di Jl Jenderal Sudirman Kotabumi, Rabu petang (20/7/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:
Feaby/Teraslampung.com
Kotabumi–Kegiatan pawai budaya dan kendaraan hias dalam rangka peringatan HUT ke-70 Kabupaten Lampung Utara yang jatuh pada 15 Juni lalu menyisakan berbagai cerita. Di antaranya kurang sigapnya panitia mengatur arus lalu lintas sehingga kemacetan parah terjadi di Jalan Sudirman Kotabumihingga tak adanya  petugas medis yang bertugas merawat peserta yang pingsan.
Pantauan di lokasi, pawai budaya dan pawai kendaraan hias yang dimulai dari bekas makam pahlawan, Kotabumi, Lampung Utara hingga kantor Pemkab membuat Jalan Jenderal Sudirman mengalami kemacetan. Jalan protokol yang merupakan jalan dua jalur terpaksa dirubah menjadi satu jalur lantaran ‎satu jalurnya digunakan para peserta pawai.
Alhasil, sepanjang ruas jalan yang dilalui para peserta kegiatan yang jaraknya sekitar 2 Kilometer mengalami kemacetan. Kurang tertibnya para pengendara dan kurang sigapnya panitia kegiatan membuat para pengendara kesulitan melajukan kendaraannya.
Kemacetan terparah terjadi di depan kantor Pemkab yang menjadi akhir dari tujuan para peserta pawai. Petugas Kepolisian sempat kewalahan mengatur arus lalu lintas akibat banyaknya para pengendara yang kurang tertib.
“Susah bener lewatnya tadi. Kami saja terpaksa muter lewat jalan lain baru bisa masuk ke kantor Pemkab,” kata Edi, salah seorang wartawan.
Seorang siswa peserta pawai pingsan. Sayangnya tidak ada petugas kesehatan yang membantunya.
Seorang siswa peserta pawai pingsan. Sayangnya tidak ada petugas kesehatan yang membantunya.

Selain persoalan kemacetan yang menjadi pekerjaan rumah tahunan manakala kegiatan ini digelar, tak adanya petugas medis di lokasi akhir para peserta pawai menambah panjang daftar pekerjaan para panitia di masa mendatang.

Salah seorang pelajar perempuan yang menjadi peserta pawai yang pingsan tak mendapat perawatan dari petugas medis karena saat itu mereka tak terlihat ada di lokasi.
Siswi yang pingsan dan dibopong oleh seseorang itu hanya dibaringkan seadanya di pos jaga Polisi Pamong Praja yang berada di pintu keluar Pemkab. Berbagai catatan ini hendaknya menjadi perhatian serius bagi para penyelenggara kegiatan agar tak kembali terulang di masa mendatang.