Para Kyai di Bandarlampung Sayangkan Keputusan Bawaslu-KPU

Para Kiai yang bersimpati kepada Eva Dwiana – Deddy Amarullah.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Para pengasuh pondok pesantren di Kota Bandarlampung prihatin dengan keputusan Bawaslu Lampung dan KPU Bandarlampung yang mendiskualifikasi Paslon nomor tiga Eva Dwiana – Deddy Amarullah.

BACA: Didiskualifikasi, Kemenangan Eva Dwiana-Deddy Amarullah Dibatalkan KPU

“Berita itu mengejutkan kami dan membuat para kyai pengasuh pondok pesantren di Bandarlampung merasa prihatin. Dalam pandangan sejumlah kyai, proses demokrasi di Kota Bandarlampung, meski dalam situasi pandemi telah berjalan dengan lancar, tertib, aman dan damai,” kata Kiai Habibul Muttaqin, Selasa (12/12/2020).

Kiai Habibul juga menyayangkan ketika tahapan pilkada sudah usai dan menghasilkan pemenang dengan selisih suara yang cukup besar kemudian dianulir.

“Jelas ini sangat menyakiti hati rakyat. Namun Kami (para Kiai) tetap menghargai proses hukum yang telah dan sedang terus berjalan. Selain pertimbangan moral atas penghargaan suara mayoritas rakyat, keprihatinan ulama juga didorong rasa simpati dan empati kepada Bunda Eva yang dinilai selama ini aktif menggerakkan syiar Islam di Bandar Lampung,” ujar pengasuh Ponpes Nashihidin itu.

Rasa simpati kepada Paslon nomor tiga Eva Dwiana – Deddy Amarullah diwujudkan oleh para Kiai itu dengan menggelar doa bersama yang dilaksanakan rutin setiap malam di beberapa pondok pesantren dan majelis di Bandarlampung.

“Beliau dekat dengan kalangan kyai pondok pesantren, maka wajar kami berempati dengan ujian yang sedang dialaminya” ujar Kiai Habibul.

“Insyaallah kami berinisiatif sendiri akan melaksanakan doa khusus bermunajat kepada Allah SWT, semoga Bunda Eva dikuatkan dalam menghadapi ujian ini dan Insyaallah akan mendapat jalan kembali memperoleh haknya sebagai pemenang pilwakot,” katanya.

Selain Kyai Habibul, pengasuh pondok pesantren yang mendoakan  Eva Dwiana – Deddy Amarullah adalah KH Irmansh (Ponpes Darul Falah), KH Hasan Hidayat
(Ponpes Miftahul Ulum), Kiai Muawis (Ponpes Albanin), Khabibul Muttaqin (Ponpes Nashihuddin),  KH Basyarudin Maisir (Ponpes Al-Hikmah), KH Ihya Ulumudin (Ponpes Madarijul Ulum) Kiai Nashoha (Ponpes Hikmatul Mubtadiat), Kyai Badruzaman (Ponpes Annizar), KH Izzuddin Abdusalam (Ponpes Bustanul Falah), dan Kiai Fatur Abdurahman
(Ponpes Darusaadah II).