Para Perajin Teri di Pulau Pasaran tak Rasakan Bantuan Pemerintah

Sobari, perajin teri di Pulau Pasaran, Bandarlampung
Sobari, perajin teri di Pulau Pasaran, Bandarlampung
Bagikan/Suka/Tweet:

Dandy Ibrahim|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Para perajin ikan teri di  Pulau Pasaran, Bandarlampung menanyakan bantuan dari pemerintah yang sudah lama tidak pernah mereka rasakan. Terakhir mereka menerima bantuan sekitar lima tahun yang lalu.

“Kami terakhir menerima bantuan dari pemerintah sekitar lima tahun yang lalu yaitu fiber, kotak untuk menampung ikan,” kata Sobari dari KUD Putra Pidada, pada cara pembinaan peningkatan produk unggulan teri siger di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan.

Sobari mengaku para nelayan di Pulau Pasaran ingin juga mendapatkan bantuan seperti yang Menteri Susi Pujiastuti bagi-bagikan kepada para nelayan lain dari berbagai daerah di Indonesia.

Pertanyaan dari Sobari langsung dijawab oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan I Putu Arsana.

Menurut Putu Arsana, anggaran Kementerian Kelautan (pusat) sepertinya belum mengarah ke Bandarlampung.

“Sepertinya ya anggaran pusat belum mengarah ke kita Pak.Tapi jika ada bantuan, kira – kira bantuan apa yang dibutuhkan?” kata Putu Arsana.

BACA: Para Perajin Teri Pulau Pasaran Masih Seperti Orang yang Tersedak Ikan Teri

Menurut Sobari yang dibutuhkan anggota KUD Putra Pidada adalah waring jemur ikan.

“Kalau ada bantuan, jangan kasih kami uang Pak. Beri kami waring untuk menjemur ikan – ikan olahan kami,” harap Sobari.

Sementara itu pengolah ikan kering lainnya di acara tersebut menanyakan istilah teri siger.

“Setiap pengolah sudah punya merek sendiri berikut ijin resmi sampai sertifikat halal kami punya. Maksudnya teri siger itu apa, apakah semua pruduksi kami mau disamakan mereknya,” tanya Toto dari KUD Mina Bahari.

Teri siger hanya penamaan saja agar semua produk ikan kering dari kota Bandarlampung orang luar menyebutnya teri siger.

BACA: Cerita Tentang Ikan Teri Pulau Pasaran

“Itu Cuma brand saja supaya orang luar menyebut teri dari tempat kita namanya teri siger seperti teri medan. Merek – merek punya bapak silahkan tetap digunakan gak ada masalah,” jelas Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandarlampung I Putu Arsana