Para Siswa SMK Pertanian Pembangunan tidak Tahu Mau Diajak Tawuran

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG-Dari pengakuan para pelajar kelas II SMK Pertanian Pembangunan, Hajimena, Natar yang diamankan di Mapolsekta Kedaton. Para pelajar tersebut mengaku, bahwa mereka tidak tahu kalau mau diajak tawuran dengan kakak kelasnya.

Dari penuturan salah satu pelajar, dirinya bersama teman-teman lainnya diajak oleh kakak kelasnya bernama Riyan Ahmad untuk berkumpul di tempat kos temannya bernama Sepri di daerah Labuhan Ratu. Saat berangkat ke Bandarlampung, ia bersama temannya bolos sekolah.

“Tapi saya bener-bener gak tau, kalau kakak kelas saya Riyan mengajak saya dan teman lainnya diajak untuk tawuran. Soalnya dia (Riyan) cuma bilangnya, sudah ikut aja ayo kita kumpul-kumpul di tempat kos,”ujarnya, Jumat (27/11) sore.

Dikatakannya, karena ajakan tersebut, maka ia bersama teman lainya menuruti ajakan tersebut. Setibanya di tempat kos, saat sedang duduk-duduk taklama kemudian tiba-tiba datang polisi. Melihat polisi datang, beberapa teman-teman yang lain langsung kabur melarikan diri.

“Ya kami semua akhirnya dibawa pak polisi, tapi saya memang nggak tahu kalau mau diajak tawuran,”ucapnya.

Sementara dari keterangan pelajar lainnya yang juga turut diamankan di Mapolsekta Kedaton, mengakui bahwa dirinya memang diajak Riyan untuk melakukan penyerangan. Renacananya mau melakukan penyerangan ke SMKN 2 Bandarlampung, kami akan membantu SMK Muhammadiyah.

“Ya memang yang mengajak Riyan, tapi yang menyuruh Riyan adalah mahasiswa tekhnokrat berinisial RND. Tapi saya nggak tahu siapa RND itu siapa,”ungkap pelajar itu kepada teraslampung.com.