Oleh: Rifky Indrawan
Niat baik Pemerintah Kota Bandarlampung menerima gagasan masyarakat untuk menghidupkan kembali Pasar Kemiling sebagai Pasar Hobi adalah sebuah langkah yang patut didukung. Pasar Kemiling yang berada di kawasan Terminal Kemiling, yang mangkrak selama bertahun-tahun, akan berubah menjadi pasar hobi seperti gagasan para pegiat hobi di Bandarllampung.
Tentu, pengelolaan pasar hobi di Pasar Kemiling ini akan menimbulkan banyak pertanyaan banyak pihak. Terutama, terkait status kepemilikan pasar, fungsi terminal, dan keterlibatan pegiat hobi di dalamnya.
Jujur, gagasan pasar hobi ini lahir dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Gagasan ini juga merupakan jawaban kegelisahan masyarakat untuk memutar sektor ekonomi yang macet akibat pandemi Covid-19.
Booming tanaman aglonema dan betafish (ikan cupang) menjadi inspirasi lahirnya gagasan pasar hobi Kemiling. Meningkatnya pendapatan pegiat hobi selama pandemi Covid-18 menjadi harapan bangkitnya ekonomi masyarakat.
Gayung pun bersambut. Para pegiat hobi yang rutin berdiskusi di Sekretariat Bersama (SEKBER) Kota Bandarlampung mulai menggagas pentingnya pasar hobi. Pasar hobi ini dihararapkan dapat menjadi solusi kesulitan tempat bertransaksi pegiat dan pembudidaya produk hobi.
Memang, platform digital dapat dijadikan salah satu sarana transaksi dan bernilai besar. Namun, putaran transaksi di platform digital yang lambat tak dapat menjadi solusi pendapatan di tengah naiknya harga kebutuhan di masa pandemi.
Sebetulnya, konsep pasar hobi ini tidaklah sepenuhnya baru. Banyak kawasan legendaris yang telah lebih dahulu ada, semisal pusat ikan hias Bioskop Queen, Telukbetung dan pasar burung merpati Kangkung, Telukbetung.
Bahkan, di masa pandemi ini, bermunculan banyak tempat yang menjadi tempat berkumpulnya pegiat hobi dan pembeli. Sebut saja di Lapangan Kalpataru, Kemiling.
Gagasan SEKBER Kota Bandarlampung untuk merintis pasar hobi yang kemudian diamini Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, ini sebenernya sederhana. Pasar hobi jadi tempat berkumpul pegiat dan pembudidaya berjualan yang tertata dan membuat penghobi betah dalam bertransaksi. Efek yang diharapkan pun sederhana: pendapatan pegiat dan pebudidaya meningkat, UMKM tumbuh, lapangan kerja (parkir & keamanan) tumbuh, dan Pemkot Bandarlampung mendapat PAD.
Mengapa Pasar Kemiling yang diusulkan menjadi pasar hobi?
Gagasan memfungsikan Pasar Kemiling menjadi pasar hobi berangkat dari pengamatan SEKBER Kota Bandarlampung selama 6 bulan terakhir bahwa pasar tersebut telah lama tidak berfungsi. Selain itu, fasilitas parkir dan lapak hamparan yang ada di pasar tersebut mirip dengan Pasar Hobi Goldland, Karawaci, Tangerang.
Singkatnya, pemfungsian kembali Pasar Kemiling menjadi pasar hobi merupakan gagasan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Diharapkan ini akan menjadi salah benteng ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Tidak banyak yang diminta pegiat dan pebudidaya hobi yang menggagas pasar hobi ini. Harapan mereka sederhana: diperkenankan memanfaatkan lapak hamparan di Pasar Kemiling yang milik Pemkot Bandarlampung. Mereka tanpa meminta bantuan modal maupun dukungan APBD.
Penggagas pasar hobi sadar banyak masalah di Pasar Kemiling, terutama soal kepemilikan kios. Maka, penggagas pasar hobi tahu diri. Mereka hanya meminta izin menggunakan lapak hamparan milik Pemkot Bandarlampung.
Persoalan RTRW yang meliputi kawasan Kemiling tentu bukan menjadi bagian kompetensi penggas pasar hobi. Toh, tidak ada fungsi ruang dan kawasan yang diubah.
Jika ada ide menyesuaikan RTRW kawasan Kemiling dengan kondisi eksisting dan masa depan, itu hal yang perlu di dukung.
Gotongroyong/partisipasi publik dalam pembangunan kawasan merupakan hal yang baik. Penggas pasar hobi akan mengambil peran pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.***
*Salah satu penggagas Pasar Hobi Kemiling