Pasca-Tsunami di Lamsel, 30 Gardu Distribusi Lisrik Sudah Diperbaiki

Para petugas PLN pembenahan jaringan listrik pasca tsunani Selat Sunda di wilayah Lampung Selatan.
Para petugas PLN pembenahan jaringan listrik pasca tsunani Selat Sunda di wilayah Lampung Selatan.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Plt Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, Junarwin, mengatakan  kelistrikan di lokasi yang terkena dampak bencana alam gelombang tsunami di wilayah pesisir Kalianda kini sudah pulih.

Menurutnya, untuk mempercepat proses tersebut, selain memberikan arahan juga dorongan semangat kepada tim TRC.

“Kondisi kelistrikan di wilayah Lampung Selatan dan sekitarnya yang terkena dampak gelombang tsunami telah mengalami perbaikan sebanyak 30 Gardu Distribusi dan sudah dapat dioperasikan kembali,”ujarnya, Minggu 30 Desember 2018.

Menurutnuya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menyalurkan bantuan teknis maupun non teknis kepada masyarakat pesisir Kalianda, Lampung selatan terdampak bencana gelombang tsunami yang terjadi pada Selasa malam 22 Desember 2018 lalu.

Untuk memulihkan pasokan listrik di wilayah tersebut, PT PLN (Persero) UID Lampung mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PLN yang terdiri dari 40 orang di bidang pelayanan teknik. Kemudian untuk 15 orang pegawai PLN, melakukan pemulihan terhadap kondisi kelistrikan di Lampung Seletan.

Untuk mendukung tugas tersebut, PT PLN juga mengerahkan tujuh unit kendaraan pelayan teknik dan alat berat (crane). Hal tersebut dilakukan, yakni untuk mempermudah pengangkatan tiang serta jaringan Listrik yang rusak akibat akibat terkena dampak hantaman gelombang tsunami.

Sedangkan untuk PLTD di Pulau Isolated (Pulau Sebesi) dengan kapasitas 3×100 Kw dan di Pulau Pahawang dengan kapasitas 150 kW, kata Junarwin, tidak mengalami kerusakan dan dalam kondisi aman saat terjadinya gelombang tsunami yang menerjang di wilayah pesisir Lampung Selatan.

“Kedua PLTD di kedua pulau itu, kondisinya aman dan keduanya sudah dioperasikan,” kata dia.

Dikatakannya, untuk progres kelistrikan di wilayah Lampung Selatan yang terdampak gelombang tsunami, saat ini sudah mencapai 100 persen. Untuk mempercepat progres itu, yakni melakukan penambahan pengoperasian dua gardu distribusi dan tiga jaringan tegangan rendah, penanaman tiang serta penyalaan lokasi prioritas baik di posko pengungsian, penerangan jalan umum, masjid dan lainnya di sekitar wilayah yang terdampak tsunami.

Junarwin mengutarakan, sementara untuk bantuan non teknis yang diberikan melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, berupa bantuan beasiswa lanjut pendidikan hingga SMA kepada dua anak yatim piatu yang jadi korban bencana alam. Kemudian paket sembako, makanan isntant, pakaian layak pakai, obat-obatan, peralatan masak, peralatan mandi dan peralatan ibadah.

“Bantuan lain yang diberikan, berupa makanan bayi dan perlengkapan bayi, pembalut wanita, tikar dan tissue. Harapannya, bantuan yang diberikan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terkena dampak bencana alam gelombang tsunami tersebut,”terangnya.

Selain itu juga, lanjut Junarwin, YBM PT. PLN UID Lampung mendirikan tiga posko untuk korban bencana. Seperti Posko Dapur Umum, Posko Logistik , Posko Anak dan Ibu Menyusui. Ketiga posko tersebut, terpusat di tempat pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda dan ada juga di Desa Way Muli lokasi yang paling parah terkena dampak gelombang tsunami.

“Posko ini, sudah dioperasikan sejak 27 Desember 2018 hingga 12 hari ke depan. Tim relawan dari pegawai PLN UID Lampung langsung turun ke lokasi memberikan bantuan kepada para korban dan melihat pengaturan jadwal penyaluran logistik,”ucapnya.

Menurutnya, di Posko Dapur Umum yang didirkan di Lapnagan Tenis Indoor Kalianda, makan yang disajikan untuk para korban ini sebanyak 4.500 bungkus/harinya. Dengan rincian, 1.500 bungkus untuk makan pagi, 1.500 bungkus untuk makan siang, dan 1.500 bungkus untuk makan malam.

“Ribuan bungkus makanan yang disajikan tersebut, dibagikan kepada masyarakat korban tsunami Pulau Sebesi, Sebuku, Desa way Muli, Way Muli Timur, Kunjir, Sukaraja dan lainnya,”jelasnya.

Karena semakin bertambahnya jumlah pengungsi, tim relawan dari seluruh unit pelaksana PLN UID Lampung dan dari unit-unit PLN lainnya turut turun ke lokasi. Bahkan tim relawan dari luar wilayah Lampung seperti YBM PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu turut hadir untuk memberikan bantuan.

“Bersamaan dengan itu, relawan pegawai PLN melakukan kegiatan trauma healing untuk anak-anak yakni mengajak bermain dan mewarnai. Harapannya, kegiatan ini dapat sedikit meringankan beban dan trauma yg dialami anak-anak dan juga orangtua pascatsunami,” tandasnya.