Winda bisa dirawat di rumah sakit swasta itu karena ada seorang dermawan membawanya ke sana untuk berobat. Di RS Imanuel, Winda di rawat luka di kakinya yang sempat membusuk dan mengeluarkan banyak belatung.
“Kami akan memantau juga bagaimana perkembangan pasien di RS Imanuel . Terutama luka pasien yang terindikasi terkena diabetes,” kata Dirut RSUAM Hery Djoko Subandriyo.
Sebelumnya, Hery menyatakan kasus kasus pasien tuna wisma dalam satu tahun terakhir tidak banyak hanya beberapa saja atau hanya 1/3 saja dari dana yang tersedia untuk pasien miskin/tuna wisma yang tidak memiliki Jamkesda atau Jamkesmas karena tidak memiliki KTP . Bahkan karena dana yang terserap sedikit, pihak kami mengembalikan dana tersebut ke Pemda.
Di RSUAM , menurut Hery, semua pasien sama siapapun akan dilayani dengan baik meski menggunakan Jamkesda , Jamkesmas ataupun juga bagi mereka yang tuna wisma.
“Kami sama sekali tidak membedakan di RSUAM , akan merawat semua pasien baik yang memiliki Jamkesda, Jamkesmas ataupun mereka yang miskin/tidak mampu seperti tuna wisma,” jelasnya.
Bila mereka yang tidak mampu/tuna wisma maka harus mengurus surat keterangan di dinas sosial sebagai warga miskin. Dengan adanya surat tidak mampu tersebut mereka dapat dibiayai oleh RSUAM.
“Bahkan pasien Winda , saat itu kami rawat meski saat itu surat keterangan dari dinas sosial belum mendapatkan balasan,” katanya.
Mas Alina Arifin