Patah Kaki dan Kursi Roda “Kado Istimewa” Setahun Bikers Subuhan

Ali Fauzi kakinya patah pada saat ultah pertama Bikers Subuhan.
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh Herman Batin Mangku

MASJID Baitulrahman, Sukarame, Kota Bandarlampung, sesak usai azan sepanjang Minggu (11/3/2018). Mereka para bikers pemburu shalat subuh berjamaah dari berbagai klub sepeda motor yang tergabung dalam Bikers Subuhan sedang merayakan tasyakuran ulangtahun pertama.

Usai shalat Isa, di saf paling belakang, terbaring dengan kaki patah, Ketua Bikers Subuhan Jakarta Ali Fauzi alias Binazer Obone.

Dia tetap menyimak siraman rohani yang disampaikan K.H. Ibrohim Haromaen (Akang Herman) meski baru kecelakaan dalam perjalanan silaturahminya bersama Bikers Subuhan. Di sampingnya, ada kursi roda warna merah.

Kisah kaki patah dan kursi roda merah itu menjadi “kado teristimewa” bagi para Bikers Subuhan. Kisah sedih berakhir rasa syukur yang semakin mendekatkan komunitas tersebut dengan Sang Pencipta.

Sani Rizani, pendiri Bikers Subuhan, H-2 Milad 1 Bikers Subuhan sempat tak habis pikir ada anak muda menyumbangkan kursi roda bekas ayahnya yang baru meninggal dunia. Padahal, untuk sumbangan barang bekas (babe) layak pakai, cuma dua yang disarankan komunitas yang selalu shalat subuh berjamaah dari masjid ke masjid setiap akhir pekan tersebut, yakni pakaian dan alat shalat.

Sani Rizani heran  kenapa harus kursi roda, bukan babe. Namun, Yudha Prames Bomber, sang anak muda itu, mengaku semua pakaian sudah habis dibagi-bagi bundanya. Yang tersisa hanyakursi roda.

Hanya hitungan jam, Allah SWT menyibak rahasianya. Prasetyo, Bikers Subuhan Jakarta, mengabarkan terjadinya laka lantas terhadap ketuanya menjelang masuk Kota Bandarlampung.

Allah SWT langsung membayar tunai niat hijrah para Bikers Subuhan lewat kisah patah kaki dan kursi roda tersebut. Sani Rizani tak kuasa menahan air mata indahnya kado yang didapatkan para Bikers Subuhan.

“Ya Allah, tak mampu saya bendung air mata ini, begitu hebat Engkau mengatur dunia ini ya Allah,” tulisnya di akun facebook.

“Engkau hantarkan anak muda nan soleh menyerahkan sedekah kursi roda bekas ayahnya, mungkin ia tak mau melihatnya karena selalu jadi asbab kesedihan ia dan ibunya, tapi tetap dia utamakan faedahnya.”

Selang sehari, hamba-Mu yang taat Engkau hantarkan kebutuhan kursi rodanya,” lanjutnya.

Ampunkan hamba-Mu yang fakir rasa ini ya Rob, tulisnya lagi, hamba tak mampu melihat nasihat-Mu dalam setiap perkara sampai depan mata kepala hamba.

Padahal, berkali-kali, Rosul-Mu menyampaikan tak ada satu perkarapun yang terjadi tanpa kehendak-Mu, meski hanya selembar daun kering yang jatuh.

Sani Rizani mendoakan,”Untuk saudaraku Bikers Subuhan Jakarta, bersabarlah ketua, semoga Allah segera sembuhkan kamu, kumpulkan kamu kembali dengan keluarga seperti sediakala dan menjadi asbab hidayah untukmu dan kita semua, Aamiin.”

Tulisan Sani Rizani menyentuh banyak pembaca facebooknya. Banyak yang takbir dan tak sedikit yang memberikan komentarnya : Allohuakbar. “Jalan-Nya selalu indah,” balas Bambang Sujarwo Giwank.

Heri Wardoyo, mantan wakil bupati Tulangbawang, Provinsi Lampung, terusik ikut berkomentar : Allah Maha Pelukis Agung. Dia jadikan kehidupan dunia sebagai kanvas besar-Nya. Semburat puluhan warna yang berpadu menghasilkan ribuan bahkan ratusan ribu kemungkinan warna berikutnya.

“Semuanya indah. Tidak ada yang tidak molek. Keterbatasan mata dan ilmu kita sering tak melihat matrikulasi warna yang Dia goreskan dengan amat akurat dan mengandung surga kenikmatan yang sesungguhnya,” tulis politikus Partai Golkar Lampung itu.

Pada  tasyakuran milad pertamanya, Bikers Subuhan menggelar serangkaian kegiatan, mulai dari itikaf, tabligh akbar, donor darah, musyawarah, pengalangan bebe, hingga motorcycle exibition.

Kegiatan dimulai Kamis (8/3/2018) hingga Senin (12/3/2018. Mereka tidak membuat struktur kepanitiaan. Semua berjamaah menyiapkannya.

“Semoga bisa menjadi jalan hijrah dan hidayah bagi kita semua.. Aamiin,” ujar Sani Rizani.

Takbir! Allahu Akbar!