Patrick Modiano Raih Nobel Sastra 2014

Bagikan/Suka/Tweet:
Patrick Modiano

oleh Alexander Gb

Patrick Modiano terpilih sebagai peraih Nobel Sastra 2014. meski namanya relatif  kurang dikenal di luar Prancis. Sejumlah karyanya yang berpusat pada memori, terlupakan, identitas dan rasa bersalah yang sering terjadi selama pendudukan Jerman pada Perang Dunia II dianggap sebagai nilai lebih dibanding kandidat lainnya.

Selain novel Patrick juga menulis buku anak-anak, dan skenario film. Patrick Modiano adalah orang ke-11 dari Prancis yang meraih nobel untuk kategori sastra. Novelis Perancis yang meraih penghargaan serupa  adalah Jean-Marie Gustave Le Clezio pada tahun 2008.

Patrick mengalahkan kandidat lain yakni penulis dari Kenya, Ngugi wa Thiong’o; sastrawan Jepang, Haruki Murakami; jurnalis investigasi Belarusia, Svetlana Alexievich; dan penyair Suriah, Adonis.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls, dikutip oleh kantor berita Reuters, mengatakan Modiano adalah tidak diragukan lagi salah satu penulis terbesar yang dimiliki Perancis beberapa tahun terakhir. Penghargaan tersebut sangat wajar ia terima, untuk seorang penulis yang bijaksana, dan telan menghasilkan banyak karya yang sangat baik.”

Menurut Ladbrokes Company, seperti dikutip dari Guardian, posisi pertama ditempati oleh penulis asal Kenya Ngugi wa Thiong’o. “Sampai tahap ini para dewan juri menyukai karya-karya Ngungi,” ujar juru bicara Ladbrokes Alex Donohue, Jumat (5/9/2014).

Ngungi menulis sebuah novel di atas tisu toilet saat ia mendekam di penjara yang berjudul ‘Caitani Mutharabaini (Devil on the Cross), diikuti oleh novel lainnya yang berjudul ‘Ngaahika Ndeenda (I Will Marry When I Want) yang mengkritisi ketidakadilan yang dialami masyarakat Kenya.

Namanya sudah menjadi favorit sejak 2010 silam, tapi saat itu anugerah Nobel dihadiahi kepada Tomas Transtromer. Sedangkan favorit lainnya jatuh kepada novelis asal Jepang Haruki Murakami. Sejak tahun 2010, penulis ‘Norwegian Wood’ dan ‘1Q84’ tersebut sudah disebut-sebut sebagai pemenang Nobel. Ia mampu membuat para kritikus sastra dunia terkesan dengan karya yang mengeksplorasi absurditas dan kesepian di dunia modern. Novel-novel Murakami telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa lainnya selain Jepang dan Inggris.

Nama novelis Philip Roth juga menjadi pertimbangan dengan novelnya ‘Nemesis’. Namun pecinta sastra banyak yang memprediksi nama Bob Dylan akan keluar sebagai nominasi peraih Nobel 2014. “Seperti biasanya ada yang berpikir tahun ini akan menjadi tahunnya Bob Dylan tapi kita juga belum tahu,” ujarnya.

Patrick Modiano (69), lahir di Boulogne-Billancourt, pinggiran Paris, Ayahnya pengusaha dan ibu aktris.  Ia belajar di Lycee Henri-IV di Paris. Ia bertemu Raymond Queneau, guru geometri yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Patrick.

Profesor Sean Tangan, kepala Sekolah Bahasa dan Budaya di University of Warwick mengatakan pembaca Modiano “melihat karyanya sebagai yang berkaitan dengan sejumlah tema dasar tentang memori, kehilangan, identitas dan ambiguitas nyata yang melekat pada semua ini.”

Debut Novel Modiano ini, La Place de l’Etoile, diterbitkan pada tahun 1968 tetapi, lebih dari 40 tahun kemudian, masih harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.  Profesor Tangan mengatakan: “Saya tidak berpikir itu sampai 2010 bahwa buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman.

“Kontroversi adalah bahwa ia kembali ke periode ini dan Anda bisa mengatakan dia mengekspos bersalah Perancis tentang Vichy tindakan partisipasi di putaran atas dan deportasi dan pemusnahan orang Yahudi tetapi dengan begitu, dia juga kembali ke itu, tidak benar-benar menawarkan kritik sejarah tetapi lebih untuk masuk kembali ke periode ini hampir mimpi seperti suspensi moral.”

Karya Modiano yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, di antaranya Les jalanan de ceinture (1972; Cincin Roads: A Novel, 1974), Villa Triste (1975; Villa Triste, 1977), Quartier perdu (1984; Sebuah Jejak Malice, 1988) dan Voyage de noces (1990; Honeymoon, 1992).

Novel terbarunya adalah Pour que tu ne te perdes pas dans le quartier (2014). Modiano juga pernah bekerja sama dengan sutradara film Louis Malle pada skenario dari Lacombe Lucien (1974), sebuah film tentang seorang anak remaja selama pendudukan Jerman di Perancis.

Novelnya keenam, Hilang (French title: Rue des butik mengaburkan), memenangkan penghargaan sastra Perancis Prix Goncourt pada tahun 1978.  Hadiah lain yang pernah diterima Patrick Madional diantaran Grand prix du roman de l’Academie francaise pada tahun 1972 dan 2010 prix mondial Cino Del Duca oleh Institut de France untuk pencapaian seumur hidup. Pada 2012, ia memenangkan Hadiah Negara Austria untuk Sastra Eropa.

Beberapa karya Patrick Modiano

Selain Patrick, sejumlah tokoh lain juga mendapat penghargaan lain untuk kategori berbeda.

Hadiah Nobel untuk kedokteran tahun ini diberikan kepada tiga ilmuwan yang menemukan sistem navigasi otak, yakni peneliti Amerika-Inggris John O’Keefe dan suami istri asal Norwegia May-Britt Moser dan Edvard Moser. Mereka menemukan bagaimana otak mengetahui dan mengingat di mana seseorang berada dan bagaimana melakukan navigasi dari satu tempat ke tempat lain. Temuan mereka dapat membantu mengapa pasien Alzeimer tidak dapat mengenali lingkungan mereka.

Hadiah Nobel Fisika diberikan kepada tiga ilmuwan di Jepang dan Amerika Serikat atas penemuan lampu biru LED, yakni Profesor Isamu Akasaki, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura menemukan lampu light emitting diode (LED) pada awal 1990-an. Dengan penemuan mereka yang menggabungkan LED biru serta LED merah dan hijau yang sudah ada sebelumnya, tercipta generasi lampu baru yang hemat energi.

Sementara hadiah Nobel Kimia dimenangkan tiga ilmuwan yang melakukan penelitian untuk meningkatkan resolusi optik dari mikroskop dengan menembus “batas difraksi”, yakni Eric Betzig, Stefan Hell, dan William Moerner. (GB/dbs)