TERASLAMPUNG.COM — Hasan Basri (38), pegawai honorer Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandarlampung membantah telah melakukan tindakan pemukulan kepada, Juju, pria yang sehari-hari berjualan mpek-mpek di lingkungan Kantor Pemkot Bandarlampung.
“Demi Allah bang saya tidak mukul dia dan saya ketemu dia baru tiga kali. Yang ketiga itu saya lagi ngecas hape. Dia (Juju) dateng ngomel, termasuk ngejelekin korps saya. Saya nggak ladenin. Ada saksinya kok, di antaranya ada pegawai Kominfo,” katanya kepada teraslampung.com, di parkiran Pemkot Bandarlampung, Senin, 13 Desember 2021.
Menurut Hasan Basri, selain bicara ngawur, pada pertemuan ketiga yang kejadiannya sekitar bulan November 2021 itu Juju akan mengambil hape yang sedang dipakai oleh Hasan Basri. HP itu sendiri, bukan milik Hasan.
“Jadi gini bang, dia mau ngambil (kredit) sepeda motor. Karena lewat saudaranya gagal, dia minta tolong saya. Saya bantu ketemu sama orang leasing dan keluarlah biaya sebesar Rp1,5 juta,” kata Hasan.
“Singkat cerita pada bulan Agustus lalu Juju gagal mengambil motor karena kelamaan. Uang DP sebesar Rp1,2 jutanya sudah saya pulangkan ke orang leasing-nya sedangkan yang Rp300 ribu itu untuk biaya administrasi,” tambahnya.
Menurut bapak dua anak itu, Juju sudah mengerti bahwa uang Rp300 untuk melengkapi admistrasi. Makanya, kata Hasan Basri, ia heran kenapa Juju masih menagih kepadanya.
“Dia tahu bahwa uang itu untuk ngurus KK, KTP dan surat izin usah. Kok masih nagih saya? Dan herannya lagi, kok saya dikatakan memukul dia,” ungkapnya.
Hasan mengaku ia sudah menjelaskan masalah ini ke Kadis Kominfo. Kadis Kominfo menyarankan Hasan melakukan klarifiasi.
“Untuk itu saya minta tolong sama abang, saya tegaskan bahwa tidak pernah memukul Juju,” kata Hasan Basri pegawai honorer di Pol PP Pemkot Bandarlampung yang ditugaskan di Dinas Kominfo itu.
Dandy Ibrahim