Pemancung James Foley Diidentifikasi Sebagai Warga Inggris Anggota “The Beatles”

James Foley. (dok mirror.co.uk)
Bagikan/Suka/Tweet:

WASHINGTON, Teraslampung.com – Pejabat Amerika Serikat mengklaim, sebelum wartawan AS James Foley dieksekusi oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (NISS) atau dikenal sebagai ISIS, pasukan khusus ternyata sudah untuk menyelamatkannya para sandera termasuk Foley. Namun, operasi itu gagal karena pasukan khusus tak bisa menemukan tempat penahanan sandera.

“Pemerintah AS menunggu sumber-sumber intelijen memberi data yang akurat. Ketika kesempatan itu muncul presiden memberi wewenang kepada Departemen Pertahanan untuk bergerak menyelamatkan warga kami,” kata Lisa Monaco, penasihat kontraterorisme Obama dalam sebuah pernyataan, Rabu (20/8).

“Sayangnya, misi itu akhirnya tidak berhasil karena para sandera tak ditemukan,” imbuh Lisa.

Sementara itu menurut pejabat lain operasi penyelamatan itu dilakukan sehari sebelum militan merilis sebuah video yang menunjukkan pemenggalan Foley dan mengancam akan membunuh sandera kedua, Steven Sotloff jika AS melanjutkan serangan udara kepada posisi mereka di Irak
.
Menanggapi pembunuhan Foley, Presiden AS Barack Obama mengatakan tidak menutup kemungkinan operasi militer di Suriah untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas kematian Foley.

Pengungkapan misi penyelamatan itu menandai pertama kalinya AS mengakui keberadaan personel militer AS di Suriah, tiga tahun sejak perang sipil meledak di negara itu. Sebelumnya, Obama berkali-kali menolak seruan mengirim tentaranya ke Suriah.

Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan pemerintah semula tak berniat mengungkapkan operasi tersebut. Mereka terpaksa mengakui operasi itu karena sejumlah media saat ini tengah mempersiapkan laporan tentang misi itu.

Foley adalah satu dari sedikitnya empat warga AS yang diculik di Irak. Seperti Foley, dua sandera lain lainnya diperkirakan telah diculik ISIS. Sementara, sandera keempat jurnalis lepas Austin Tice diduga ditahan pasukan pemerintah

Foley dikabarkan anggota NIIS asal Inggris yang diidentifikasi sebagai warga London bernama John. Media Inggris, The Guardian,  Rabu (20/8) melansir di kalangan jihadis John dikenal  sebagai anggota “The Beatles”.  Eksekusi pemancungan wartawanyang mengerikan itu direkam dalam sebuah video yang dirilis pada Selasa (19/8). Kasus ini telah mengundang kecaman secara internasional.

Seorang mantan sandera yang pernah dijaga oleh “John” menduga bahwa algojo terhadap Foley adalah salah satu dari tiga militan Inggris yang konon bertanggung jawab untuk menjaga sandera asing di kota Raqqa di Suriah bagian utara. Kawasan itu adalah benteng bagi militan NIIS (Islamic State of Iraq and Syria /ISIS).

Menurut Guardian, “John” disinyalir menjadi negosiator utama pada awal tahun ini dalam mediasi yang menyebabkandilepaskannya 11 sandera asing yang kemudian diserahkan kepada otoritas Turki, dan dikirim ke negara masing-masing, kata surat kabar itu.

Media lain, The Telegraph menggambarkn John sebagai seorang yang cerdas dan terdidik yang “sangat berkomitmen” untuk ISIS yang sebelumnya dikenal sebagai ISIL (Islamic State of Iraq and Levant).

Sebuah sumber kepada surat kabar itu mengatakan bahwa “John” dan penjaga sandera lainnya telah diberi nama sebagai “The Beatles,” mengacu pada kelompok band pop Inggris yang populer.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dikabarkan menghentikan  liburannya setelah video pemancungan itu dirilis. Dia mengatakan ,”semakin mungkin” bahwa militan NIIS yang tampil dalam video adalah warga Inggris, tetapi dia menambahkan bahwa polisi Inggris masih berusaha untuk mengidentifikasi pembunuh itu, seperti dilaporkan BBC. (theguardian/thetelegraph/mirror.co.uk)

Berita Terkait: ISIS Akhirnya Benar-Benar Memancung Jurnalis AS
Baca Juga: Ekstremitas dan Absurditas ISIS