Proses belajar mengajar di SD Muhammadiyah Bandarjaya, Bandarjaya. |
GUNUNGSUGIH—Keunggulan suatu bangsa dalam berbagai
bidang tidak semata-mata tergantung kepada keunggulan sumber daya alam (SDA)
yang dimiliki, melainkan pada keunggulan kualitas sumber daya manusianya (SDM),
yang mampu mengelola dan memanfaatkan SDA yang unggul tersebut. Semakin tinggi
tingkat pendidikan penduduk diharapkan semakin baik kualitas sumber daya
manusianya.
bidang tidak semata-mata tergantung kepada keunggulan sumber daya alam (SDA)
yang dimiliki, melainkan pada keunggulan kualitas sumber daya manusianya (SDM),
yang mampu mengelola dan memanfaatkan SDA yang unggul tersebut. Semakin tinggi
tingkat pendidikan penduduk diharapkan semakin baik kualitas sumber daya
manusianya.
Bupati Lampung Tengah H.Ahmad Pairin, S.Sos, menegaskan, pembangunan
pendidikan di Lampung Tengah diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengupayakan
penurunan angka putus sekolah bagi anak usia sekolah.Tahun 2014 angka putus
sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 0,20 persen atau menurun
sebesar 0,02 persen dibanding Tahun 2013 yang mencapai 0,22 persen.
pendidikan di Lampung Tengah diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengupayakan
penurunan angka putus sekolah bagi anak usia sekolah.Tahun 2014 angka putus
sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 0,20 persen atau menurun
sebesar 0,02 persen dibanding Tahun 2013 yang mencapai 0,22 persen.
Sedangkan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) angka putus sekolah juga mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dari 0,23 persen pada tahun
2013 menjadi 0,21 persen di tahun 2014, serta angka putus
sekolah tingkat SLTA menurun sebesar 0,03
persen dari 1,32 persen pada tahun 2013 menjadi 1,29 persen di
tahun 2014.
2013 menjadi 0,21 persen di tahun 2014, serta angka putus
sekolah tingkat SLTA menurun sebesar 0,03
persen dari 1,32 persen pada tahun 2013 menjadi 1,29 persen di
tahun 2014.
”Terjadinya penurunan angka putus
sekolah di semua tingkatan, tidak terlepas dari makin mudahnya akses pendidikan yang
mudah dijangkau. Lalu adanya program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Selain itu
sudah semakin tingginya minat siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,”katanya.
sekolah di semua tingkatan, tidak terlepas dari makin mudahnya akses pendidikan yang
mudah dijangkau. Lalu adanya program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Selain itu
sudah semakin tingginya minat siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,”katanya.
Tingginya minat siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
dapat diketahui dari angka Melanjutkan Sekolah. Siswa tingkat SD/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs pada tahun 2014 mencapai 83,50 persen
atau meningkat
3,25 persen di banding
tahun 2013 hanya sebesar 80,25 persen. Sedang dari tingkat SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA tahun 2014, mencapai 99 persen atau meningkat sekitar 0,35 persen dari tahun 2013
hanya sekitar 98,65 persen.
dapat diketahui dari angka Melanjutkan Sekolah. Siswa tingkat SD/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs pada tahun 2014 mencapai 83,50 persen
atau meningkat
3,25 persen di banding
tahun 2013 hanya sebesar 80,25 persen. Sedang dari tingkat SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA tahun 2014, mencapai 99 persen atau meningkat sekitar 0,35 persen dari tahun 2013
hanya sekitar 98,65 persen.
Yang cukup menggembirakan, selain tingkat kelulusan yang stabil mencapai
100 persen disemua tingkatan, juga diringin dengan meningkatnya nilai rata-rata
kelulusan yang dicapai siswa.
100 persen disemua tingkatan, juga diringin dengan meningkatnya nilai rata-rata
kelulusan yang dicapai siswa.
Nilai rata-rata
kelulusan murid tingkat SD tahun 2014 mencapai 72,15
atau meningkat
sebesar 0,60 dibanding
tahun 2013 hanya 71,55. Nilai rata-rata kelulusan tingkat SMP juga mengalami peningkatan sebesar 0,9 yakni dari 7,80 di tahun
2013 menjadi 7,89 tahun 2014, serta nilai rata-rata kelulusan tingkat SLTA meningkat
sebesar 0,5 yaitu dari 7,70 di tahun 2013 menjadi 7,75 ditahun 2014.
kelulusan murid tingkat SD tahun 2014 mencapai 72,15
atau meningkat
sebesar 0,60 dibanding
tahun 2013 hanya 71,55. Nilai rata-rata kelulusan tingkat SMP juga mengalami peningkatan sebesar 0,9 yakni dari 7,80 di tahun
2013 menjadi 7,89 tahun 2014, serta nilai rata-rata kelulusan tingkat SLTA meningkat
sebesar 0,5 yaitu dari 7,70 di tahun 2013 menjadi 7,75 ditahun 2014.
”Peningkatan prestasi siswa ini disebabkan penerapan kurikulum pembelajaran
yang baik dan tenaga pendidik yang berkualitas, juga kualitas pembelajaran
semakin membaik, karena didukung oleh sarana dan prasarana proses pembelajaran yang semakin lengkap,”katanya.
yang baik dan tenaga pendidik yang berkualitas, juga kualitas pembelajaran
semakin membaik, karena didukung oleh sarana dan prasarana proses pembelajaran yang semakin lengkap,”katanya.
APK dan APM
Sebagai Indikator
Sebagai Indikator
Gambaran tentang upaya pemberdayaan penduduk dalam
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, dapat di lihat melalui angka
pertisipasi kasar (APK) dan angka pertisipasi murni (APM) sebagai indikatornya.
Secara umum
keberhasilan pelaksanaan pembangunan
bidang pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti Angka
Partisipasi Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi
Murni (APM), Angka Melek Huruf, Angka Kelulusan (AL), Angka Putus Sekolah, Nilai Rata-Rata Hasil Ujian Nasional, dan Daya
Tampung Sekolah.
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, dapat di lihat melalui angka
pertisipasi kasar (APK) dan angka pertisipasi murni (APM) sebagai indikatornya.
Secara umum
keberhasilan pelaksanaan pembangunan
bidang pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti Angka
Partisipasi Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi
Murni (APM), Angka Melek Huruf, Angka Kelulusan (AL), Angka Putus Sekolah, Nilai Rata-Rata Hasil Ujian Nasional, dan Daya
Tampung Sekolah.
TK Bustanul Af’al Aisyiah Bandarjaya, Lampung Tengah |
Dalam lima tahun terakhir Angka Partisipasi Sekolah Lampung Tengah terus
menunjukkan progres peningkatan yang cukup baik. Angka Partisipasi Sekolah berdasarkan kelompok
umur 7-12 tahun pada Tahun 2014 mencapai 95,47 persen atau meningkat sebesar
0,03 persen dibanding tahun 2013 sebesar 95,44 persen. Kelompok umur 13 – 15 tahun meningkat sebesar 0,04 persen
dari 82,19 persen tahun 2013 menjadi 82,23 persen pada tahun 2014. Hal yang sama terjadi pada kelompok umur 16 – 18
tahun meningkat sebesar 0,07 persen dari 61,55 persen menjadi 61,62 persen.
menunjukkan progres peningkatan yang cukup baik. Angka Partisipasi Sekolah berdasarkan kelompok
umur 7-12 tahun pada Tahun 2014 mencapai 95,47 persen atau meningkat sebesar
0,03 persen dibanding tahun 2013 sebesar 95,44 persen. Kelompok umur 13 – 15 tahun meningkat sebesar 0,04 persen
dari 82,19 persen tahun 2013 menjadi 82,23 persen pada tahun 2014. Hal yang sama terjadi pada kelompok umur 16 – 18
tahun meningkat sebesar 0,07 persen dari 61,55 persen menjadi 61,62 persen.
”Setidaknya ada tiga faktor yang menodorong peningkatan APS ini, yakni semakin besarnya
kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan
bagi anak-anak mereka, lalu adanya program wajib
belajar sembilan tahun, serta semakin meningkatnya
pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan,” ungkap Pairin.
kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan
bagi anak-anak mereka, lalu adanya program wajib
belajar sembilan tahun, serta semakin meningkatnya
pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan,” ungkap Pairin.
Sementara itu kata Bupati, capaian Angka Pertisipasi Kasar (APK) yang akan
tergambar proporsi anak yang bersekolah pada satu jenjang pendidikan tertentu, pada
kelompok umur yang bersesuaian dengan pendidikannya juga meningkat.
tergambar proporsi anak yang bersekolah pada satu jenjang pendidikan tertentu, pada
kelompok umur yang bersesuaian dengan pendidikannya juga meningkat.
Tahun 2014 APK untuk tingkat SD/Kejar Paket A pada tahun 2014 mencapai 109,56 persen, atau
meningkat sebesar 0,03 persen dibanding tahun sebelumnya
hanya sebesar 109,53 persen. Sedang tingakt SMP/Paket B juga terjadi
peningkatan sebesar 0,04 persen yakni dari 98,90 persen tahun 2013 menjadi 98,94 persen pada tahun 2014. Serta tingkat SLTA/Paket C pesertanya meningkat sebesar 0,07 persen dari 68,11 persen di tahun 2013 menjadi 68,18 persen pada tahun 2014.
meningkat sebesar 0,03 persen dibanding tahun sebelumnya
hanya sebesar 109,53 persen. Sedang tingakt SMP/Paket B juga terjadi
peningkatan sebesar 0,04 persen yakni dari 98,90 persen tahun 2013 menjadi 98,94 persen pada tahun 2014. Serta tingkat SLTA/Paket C pesertanya meningkat sebesar 0,07 persen dari 68,11 persen di tahun 2013 menjadi 68,18 persen pada tahun 2014.
”Peningkatan ini menggambarkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan
semakin banyaknya kelompok belajar (Kejar) paket A setara SD dan Paket B setara
SMP, serta Paket C setara SLTA, yang dikembangkan”katanya.
untuk mendapatkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan
semakin banyaknya kelompok belajar (Kejar) paket A setara SD dan Paket B setara
SMP, serta Paket C setara SLTA, yang dikembangkan”katanya.
Selain APK, keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan di Lampung
Tengah, ungkap Bupati, juga harus dilihat dari capaian peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM), yakni proporsi anak
pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat pendidikan yang
sesuai dengan kelompok umurnya. Makin meningkatnya APM tingkat SLTP dan SLTA
akan menggambarkan meningkatnya tingkat pendidikan penduduk sekaligus
memberikan gambaran kualitas sumber daya manusia di Lampung Tengah meningkat.
Tengah, ungkap Bupati, juga harus dilihat dari capaian peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM), yakni proporsi anak
pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat pendidikan yang
sesuai dengan kelompok umurnya. Makin meningkatnya APM tingkat SLTP dan SLTA
akan menggambarkan meningkatnya tingkat pendidikan penduduk sekaligus
memberikan gambaran kualitas sumber daya manusia di Lampung Tengah meningkat.
Peningkatan APM di Kabupaten Lampung Tengah terjadi disemua jenjang, di tingkat SD/Paket A, APM yang dicapai tahun 2014 sebesar 95,47 persen atau meningkat sebesar 0,04 persen, dibanding tahun 2013 yang sebesar 95,43 persen. Sementara tingkat SMP/Paket B meningkat sebesar 0,05 persen dari 82,17 persen menjadi 82,22
persen, dan tingkat SMA/ SMK/Paket C meningkat sebesar
0,04 persen dari 61,50 persen menjadi 61,54 persen.
persen, dan tingkat SMA/ SMK/Paket C meningkat sebesar
0,04 persen dari 61,50 persen menjadi 61,54 persen.
”Peningkatan capaian indikator
ini selain meningkatnya minat untuk melanjutkan sekolah, juga disebabkan bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan di semua tingkatan,”katanya.
ini selain meningkatnya minat untuk melanjutkan sekolah, juga disebabkan bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan di semua tingkatan,”katanya.
Ditambahkan Bupati, keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di
Lampung Tengah dapat di lihat dari semakin meningkatnya warga yang melek huruf. Tahun 2011 angka melek huruf mencapai 96,93 persen naik menjadi 96,95
persen di tahun 2012. Pada Tahun 2014 mencapai 96,99 persen atau meningkat sebesar 0,02 persen
dibanding Tahun 2013 yang sebesar 96,97 persen.
Lampung Tengah dapat di lihat dari semakin meningkatnya warga yang melek huruf. Tahun 2011 angka melek huruf mencapai 96,93 persen naik menjadi 96,95
persen di tahun 2012. Pada Tahun 2014 mencapai 96,99 persen atau meningkat sebesar 0,02 persen
dibanding Tahun 2013 yang sebesar 96,97 persen.
”Saat ini penduduk Kabupaten Lampung Tengah yang berusia di atas 15 tahun masih ada yang mengalami buta aksara yakni sekitar 3,01 persen. Untuk meningkatkan warga melek huruf pemerintah Kabupaten Lampung
Tengah secara bertahap telah melakukan upaya pembelajaran kepada mereka
melalui Kejar Paket A, B dan C, dengan harapan dimasa yang akan datang tidak ada lagi penduduk yang buta aksara,”tegasnya.
Tengah secara bertahap telah melakukan upaya pembelajaran kepada mereka
melalui Kejar Paket A, B dan C, dengan harapan dimasa yang akan datang tidak ada lagi penduduk yang buta aksara,”tegasnya.
Daya Tampung Meningkat
Makin tingginya minat warga masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka tentu
berpengaruh kepada kemampuan daya tampung sekolah terhadap minat belajar
anak-anak. Daya tampung sekolah tingkat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) di Lampung Tengah
tahun 2014 mencapai 21.770 siswa atau
mengalami peningkatan sebesar 0,50 persen dibanding tahun 2013 sebesar
21.660 siswa. Daya tamping sekolah tingkat SD tahun 2014 mencapai
135.920 siswa atau sedikit mengalami mengalami sebesar 0,15 persen
dibanding tahun 2013 sebesar 135.715 siswa, dan daya tampung sekolah tingkat SMP tahun 2014 mencapai
45.345 siswa atau mengalami
peningkatan sebesar 0,50 persen
dibanding tahun 2013 sebesar
45.115 siswa. Daya tamping sekolah tingkat SMA / SMK tahun 2014 mencapai 28.617
siswa dengan peningkatan sebesar 0,58 persen dibanding tahun 2013 sebesar 28.450
siswa
berpengaruh kepada kemampuan daya tampung sekolah terhadap minat belajar
anak-anak. Daya tampung sekolah tingkat Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) di Lampung Tengah
tahun 2014 mencapai 21.770 siswa atau
mengalami peningkatan sebesar 0,50 persen dibanding tahun 2013 sebesar
21.660 siswa. Daya tamping sekolah tingkat SD tahun 2014 mencapai
135.920 siswa atau sedikit mengalami mengalami sebesar 0,15 persen
dibanding tahun 2013 sebesar 135.715 siswa, dan daya tampung sekolah tingkat SMP tahun 2014 mencapai
45.345 siswa atau mengalami
peningkatan sebesar 0,50 persen
dibanding tahun 2013 sebesar
45.115 siswa. Daya tamping sekolah tingkat SMA / SMK tahun 2014 mencapai 28.617
siswa dengan peningkatan sebesar 0,58 persen dibanding tahun 2013 sebesar 28.450
siswa
”Meningkatnya daya tampung sekolah selain disebabkan bertambahnya lembaga
pendidikan anak usia dini, juga didukung program pemerintah melalui
program DAK untuk
pembangunan ruang kelas baru SD, program DAK untuk pembangunan ruang kelas
baru SMP dan ada penambahan ruang kelas baru tingkat
SMA/SMK,”kata Bupati.
pendidikan anak usia dini, juga didukung program pemerintah melalui
program DAK untuk
pembangunan ruang kelas baru SD, program DAK untuk pembangunan ruang kelas
baru SMP dan ada penambahan ruang kelas baru tingkat
SMA/SMK,”kata Bupati.
Keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan di Lampung Tengah, selain didukung sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, juga didukung oleh jumlah tenaga pendidik memadai. Saat ini di Lampung Tengah jumlah perkembangan
guru yang telah memenuhi kualifikasi S1/D-4 tahun 2014 terjadi peningkatan dibanding tahun 2013. Peningkatan kualifikasi guru ini karena didukung program bantuan kualifikasi D2 untuk melanjutkan pendidikan ke S1 melalui dana APBD Kabupaten dan Propinsi, serta kesadaran dari
para pendidik untuk meningkatkan
kualitas ilmu pengetahuan.
(ADVETORIAL)
pembangunan bidang pendidikan di Lampung Tengah, selain didukung sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, juga didukung oleh jumlah tenaga pendidik memadai. Saat ini di Lampung Tengah jumlah perkembangan
guru yang telah memenuhi kualifikasi S1/D-4 tahun 2014 terjadi peningkatan dibanding tahun 2013. Peningkatan kualifikasi guru ini karena didukung program bantuan kualifikasi D2 untuk melanjutkan pendidikan ke S1 melalui dana APBD Kabupaten dan Propinsi, serta kesadaran dari
para pendidik untuk meningkatkan
kualitas ilmu pengetahuan.
(ADVETORIAL)