Pembunuh Sadistis: “Saya Makan Alat Vital Korban agar Sakit Hati Saya Hilang”

Kapolda Lampunh Brigjen Pol Edward Syah Pernong menanyakan alasan Rudi Efendi alasan memotong alat vital korban, dalam ekspos kasus di Polda Lampung, Minggu malam (15/11).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG – Setelah membunuh korban Rudi, sopir Travel dengan cara memotong alat vitalnya lalu membakar korban bersama mobilnya, tersangka Rudi Efendi mengaku alat vital korban yang sudah dipotong dibawa pulang ke rumah.

“Setelah sampai di rumah, saya memotong alat vital korban hingga kecil-kecil kemudian digoreng dan saya makan. Saya makan alat vitalnya, agar rasa sakit hati saya sama dia (korbana) hilang,”kata Rudi Effendi, di Mapolda Lampung, Minggu (15/11) malam.

Rudi Effendi mengaku sangat sakit hati karena korban emperkosa istrinya ,Nuriah. Saat memerkosa Nuriah, kata Rudi, Nuriah masih gadis atau seminggu sebelum Rudi Efendi dan Nuriah  menikah.

Menurut dia, istrinya tidak ikut terlibat dalam pembunuhan.

“Istrinya saya hanya saya suruh menghubungi korban untuk janjian bertemu. Saya melakukan pembunuhan itu sendiri. Istri saya tidak terlibat melakukannya,”ujarnya.

Sementara menurut pengakuan Nuriah, ketika suaminya sampai di rumah,  ia memang melihat suaminya  sudah membawa potongan daging yang sudah diiris kecil-kecil, lalu suaminya meminta dirinya untuk menggoreng daging tersebut.

“Setelah digoreng, saya dan suami saya Rudi memakan daging itu bersama. Tapi saya tidak tahu bahwa potongan daging itu dan sudah dimakannya adalah alat vitalnya korban,”ucap Nuriah.

Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Tulang Bawang bersama Polda Lampung menangkap pasutri Rudi Efendi (23) dan Nuriah (20) di rumahnya di Kampung Penumangan Baru, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Kedua tersangka ditangkap, karena melakukan pembunuhan dan pemotong alat vital terhadap korban Rudi (26) sopir travel warga Kampung Kibang, Kecamatan Menggala, Tulang Bawang. Motif dari pembunuhan tersebut karena dilatarbelakangi dendam.