Pembunuhan di Rumah Kos, Jamil Lihat Deka Lari dari Kamar No 16 

Petugas membawa mayat Dewi ke RSU Abdoel Moeloek Bandarlampung, Kamis siang (2/3/2017).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Seorang wanita muda diketahui bernama Dewi Evi Aprianti (20), ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kos No. 16 di Jalan Gama 1, RT 1 Lingkungan I, Kelurahan Tanjung Senang, Kedaton, Bandarlampung, Kamis (2/3/2017) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Wanita yang merupakan Jalan Sam Ratulangi, Gang Bungsu, Kelurahan Penengahan tersebut, menjadi korban pembunuhan. Namun belum diketahui secara pasti, motif dari pembunuhan tersebut.

Jamil, salah sau saksi mata, mengatakan saat kejadian ia sedang berada di dalam kamar kosnya. Ia mendengar adanya suara gaduh yang berasal dari dalam kamar kos No. 16 tersebut. Lalu ia keluar dari dalam kamar kosanya, setelah mendengar jeritan penghuni kos lainnya bernama Mayasari.

“Saya dengar Mayasari ini teriak-teriak. Saat itu juga saya langsung lari keluar kamar dan melihat apa yang terjadi,” kata  Jamil, Kamis (2/3/2017).

Selanjutnya, ia mencoba mendekati kamar kos No 16 yang merupakan asal suara keributan tersebut. Di kamar kos tersebut, ia melihat Deka penghuni kamar kos tersebut sedang berada di dalam kamar. Saat itu, ia mencoba untuk masuk ke kamar kos. Tapi dihalang-halangi oleh Deka.

“Deka larang saya mendekati kamar dan meminta agar saya diam, lalu saya coba intip dari jendela. Saya lihat ada wanita tergeletak di lantai bersimbah darah, di badannya juga terlilit kabel,”ungkapnya.

Menurut Jamil, ia tidak berani mendekat karena Deka sepertinya membawa senjata tajam yang diselipkan di pinggangnya.

Tak lama kemudian, kata Jamil, Deka keluar dari dalam kamar kos dan mengunci pintu kamar dan langsung berlari. Selanjutnya, ia bersama warga yang datang langsung mendobrak pintu kamar kos tersebut.

“Ternyata benar, wanita yang ada di dalam kamar kos itu sudah tewas bersimbah darah dan ada luka tusukan. Lalu warga melaporkan kejadian pembunuhan ini ke polisi,”terangnya.