Pemerintah Andalkan Tiga Sektor untuk Menghemat Devisa

Menteri Perindustrian Airlangga Hartatto menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018). Foto: Sekab
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga menyatakan pemerintah mengandalkan tiga)sektor untuk menghemat devisa. Yaitu, implementasi Biodiesel 20 (B20), penghematan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan sektor jasa pariwisata.

Menperin berharap dari TKDS saja ada penghematan 2 juta dollar AS. Sementara dari biodiesel diharapkan ada penghematan 5,6 juta dollar AS tiap tahunnya.

“Kalau sektor lain ya tentu dari DMO (domestic market obligation), dari selain kelapa sawit, tentu TKDN kemudian jasa dan produk lain untuk ekspor,” kata Airlangga usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Selasa (31/07/2018).

Mengenai implementasi B20 , Menperin mengatakanyang dimaksudkan adalah untuk non-PSO (Public Service Obligation), karena yang PSO sebenarnya sudah berlaku.

“Jadi ini tentu yang menjadi catatan dan mendapatkan konfirmasi bahwa seluruh sektor yang PSO maupun non-PSO tidak ada hambatan teknis untuk pelaksanaan. Tinggal perusahaan-perusahaan yang melakukan distribusi BBM yang perlu dipersiapkan untuk itu,” terang Menperin.

Aturan mengenai penerapan B20 untuk non-PSO, lanjut Airlangga, saat ini sedang diselesaikan. Namun ia membantah jika hal itu dilaksanakan Kamis ini, karena Kamis ini baru akan ada pernyataan kesiapan dari industri otomotif maupun alat berat. Selain itu, Menperin menyampaikan juga diharapkan para distributor BBM ataupun yang menjual ini sudah bisa menyediakan biodiesel 20 persen.

Sementara itu, soal  Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKN), menurut Airlangga Hartarto pemerintah melihat di beberapa sektor industri, yaitu sektor terutama terkait dengan hulu migas dan juga terkait dengan PLN.

“Jadi dua sktor itu yang nanti akan didorong. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah keppres, karena tinggal nunggu Keputusan Presiden (Keppres)-nya,” jelas Airlangga.

Meski begitu, Menperin enggan menyebutkan berapa ketentuan TKDN yang akan diberlakukan. Ia mengingatkan, ini tidak sama dengan otomotif karena ini lebih kepada pembelian pemerintah dalam proyek-proyek pemerintah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan dua hal penting yang harus dilakukan sebagai strategi kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa agar ekonomi Indonesia semakin kuat, semakin meningkat dalam menghadapi ketidakpastian global, yaitu pengendalian impor dan peningkatan ekspor.

“Saya minta dievaluasi lagi secara detail impor, barang-barang yang tidak bersifat strategis yang perlu kita setop dulu atau dikurangi atau diturunkan,” tegas Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, (31/7) siang.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan tentang mandatori pemakaian biodiesel yang pernah disampaikannya pada ratas sebelumnya untuk segera dijalankan. Ia meminta setiap waktu update perkembangan mandatori tersebut, karena berdasarkan data yang diterimanya, berpotensi menghemat devisa dari impor BBM yang sangat besar sekali, yaitu 21 juta dollar AS setiap harinya.

Presiden juga menyoroti mengenai peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri atau TKDN, yang sudah dibicarakan sejak 1,5 tahun atau 2 tahun lalu, tapi dalam implementasi, dalam pelaksanaan ini masih setengah-setengah.