negara dengan perekonomian yang kuat, kesejahteraan merata, politik-keamanan
yang stabil serta berperan penting di kancah internasional, pemerintah membuka
kembali kesempatan penerimaan Program Beasiswa Presiden Republik Indonesia
(BPRI) atau The Indonesian Presidential Scholarship (IPS).
Firmanzah, Ph.D, .mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
berkeinginan pada tahun 2045, atau bahkan lebih cepat dari itu, Indonesia bisa
menjadi negara maju dan disegani di tingkat internasional.
itu, Presiden SBY yakin bahwa pemimpin masa depan harus dipersiapkan dan secara
aktif dibentuk dalam bidang dan profesi apapun
penerus bangsa untuk meningkatkan potensi diri dengan melanjutkan pendidikan
Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) di universitas-universitas terbaik di dunia,”
kata Firmanzah kepada wartawan di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Sabtu (2/7)
siang.
Firmanzah menjelaskan, peluang mendapatkan beasiswa ini terbuka untuk seluruh
Warga Negara Indonesia (WNI). Ia menambahkan, program BPRI gelombang
pertama telah menerima 100 orang peserta.
mendapatkan BPRI kembali dibuka. Pendaftaran gelombang kedua dilaksanakan
sampai 17 Agustus 2014. Bagi mahasiwa-mahasiswi berprestasi Indonesia yang
berminat dapat mengajukan aplikasi.
Presiden Ikut Seleksi
mencetak calon-calon pemimpin masa depan. Kriteria penting adalah sejauhmana
para kandidat mampu menunjukan kontribusi nyata selama ini di masyarakat.
terlibat dalam seleksi akhir. Namun, meski diinisiasikan oleh Presiden SBY,
diharapkan BPRI akan terus dilanjutkan oleh para pemimpin Indonesia mendatang.
ke Indonesia, mereka dapat menjadi motor perubahan menjadi lebih baik,” ujar
Firmanzah.
Indonesia dapat bersanding dengan negara-negara maju di dunia seperti Cina,
Jepang, Amerika dan lain-lain, dan menjadi negara maju yang dipandang di dunia
internasional.
“Kita ingin di 2045 atau di 100 tahun Indonesia merdeka kita jadi negara
maju di dunia internasional. Tapi tentu kita ingin lebih cepat dari 2045 untuk
bisa bersaing dengan negara maju,” ujarnya.
adalah:
1. Warga Negara Indonesia
2. Memiliki riwayat kepemimpinan dan prestasi di bidangnya masing-masing
3. Mendapatkan rekomendasi dari tokoh/pakar di bidangnya atau pimpinan di unit
kerjanya
4. Membuat esai tentang rencana karier dan pengabdian pasca studi
5. Mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus yang direferensikan LPDP
(Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau
memiliki kecakapan akademis (IPK) dan kemampuan bahasa asing yang baik (TOEFL,
IELTS, dsb)
6. Usia maksimal 40 tahun untuk pendidikan S2 dan 45 tahun untuk pendidikan S3.
mengikuti seleksi program BPRI dapat dilihat di www.lpdp.depkeu.go.id. (R/Dewira)