TERASLAMPUNG.COM, PESAWARAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, Lampung dan lembaga advokasi lingkungan Mitra Bentala menggelar lokakarya daerah tentang “Upaya Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim Untuk Mengatasi Dampak Buruk Perubahan Iklim Bagi Kelompok Rentan”, di aula Pemkab Pesawarn , Kamis (17/11/2022).
Direktur Mitra Bentala, Rizani menjelaskan Kabupaten Pesawaran menjadi wilayah prioritas nasional untuk aksi pembangunan berketahanan iklim.
“Maka sangat dibutuhkan adanya regulasi atau kebijakan untuk mendukungnya termasuk adanya Tim Kelompok Kerja (Pokja) pembangunan berketahanan Iklim di Kabupaten Pesawaran. Kolaborasi para pihak sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Lokakarya daerah ini diikuti beberapa orang kepala dinas, masyarakat dari desa Trimulyo, Sinar Jati, Mangun Rejo dan BPDAS Way Sekampung, PPL kecamatan Tegineneng, Kecamatan Negeri Katon.
Pada akhir acara dilakukan penandatanganan komitmen bersama dan rekomendasinya untuk mewujudkan pembangunan berketahanan iklim di kabupaten Pesawaran oleh peserta termasuk Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona.
Pemerintah Indonesia telah menghitung potensi kerugian Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) akibat perubahan iklim, yaitu total sebesar 115,53 triliun rupiah, dan khusus sektor pertanian sebesar 19,94 triliun rupiah pada tahun 2024. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (KPBI) untuk periode 2020-2045.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Pesawaran Wildan dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut karena sesuai dengan visi dan misi Bupati Pesawaran terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan.
“Dengan perubahan iklim ini telah banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pesawaran, seperti bencana banjir, kekeringan, angin puting beliung dan banyak lagi . Untuk itu sangat dibutuhkan perhatian dan dukungan para pihak untuk bersama-sama mengatasi dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini,” katanya.
Dukungan juga muncul dari Ketua komisi III DPRD Kabupaten Pesawaran Aryaguna yang mengatakan untuk mengatakan dampak perubahan iklim, pihaknya siap membantu dengan membuatkan regulasinya.
“Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, bencana yang dialami oleh masyarakat saat ini dikarenakan cuaca ekstrim seperti kekeringan dan banjir. Kami dari legislatif jika diperlukan regulasi oleh eksekutif terkait pembangunan berketahanan iklim ini silahkan kami dukung,” ungkapnya.
Dandy Ibrahim