Pemkot Bandarlampung Kesulitan Atasi Sampah di Pantai Sukaraja

Walikota Herman HN mencoba ikut menarik tali milik nelayan Payang Padang di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras.
Walikota Herman HN mencoba ikut menarik tali milik nelayan Payang Padang di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras.
Bagikan/Suka/Tweet:

Dandy Ibrahim | Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Pemkot Bandarlampung kesulitan mengatasi banyaknya sampah plastik di tepi Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras terutama pada musim penghujan.

Walikota Herman HN saat meninjau lokasi pantai Sukaraja Selasa (4/12) mengaku sudah melakukan upaya pengangkutan sampah-sampah tersebut tapi tetap bertambah.

“Ya bagaimana, sampah dari kabupaten lain numpuknya di sini, saya sudah upayakan untuk diangkut tapi numpuk lagi numpuk lagi,” ujarnya saat meninjau pantai Sukaraja Rabu (4/12).

Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung Hendrawan kepada teraslampung.com mengungkapkan membereskan sampah di pantai harus sistematis dan terorganisir.

“Kalau cuma diangkut ya gak bisa, bakal numpuk lagi, harus sistematis dan terorganisir mengelola sampah di pantai itu misalnya memberikan edukasi kepada warga di tepi sungai dan muara untuk tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya.

Walikota Herman HN meninjau Pantai Sukaraja, di Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, Selasa,4 Desember 2018.
Walikota Herman HN meninjau Pantai Sukaraja, di Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, Selasa,4 Desember 2018.

Selain itu masih kata Hendrawan pihaknya pernah mengusulkan ke pemkot untuk membentuk kelompok kerja (pokja) di sepanjang pesisir pantai.

“Kami pernah menguslkan agar dibentuk pokja kemudian ada sokli khusus di tepi pantai yang teroganisir dengan baik mulai dari para pemungut sampah sampai tempat pembuangan sementara,” ungkapnya.

Cara lain yang bisa dilakukan oleh pemkot usul Hendrawan adalah membuat jaring di tepi pantai dan di muara sungai.

“Pasang jaring untuk menampung sampah di pinggir pantai yang penting tidak mengganggu nelayan serta pasang juga di muara sungai tiap beberapa hari jaring diangkat untuk diambil sampahnya,” usulnya.