TERASLAMPUNG.COM — Pemprov Lampung mendukung konsolidasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta kemitraan dengan unsur swasta dalam mewujudkan program Banggakencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana.
“Saya menaruh perhatian serius pada kegiatan hari ini sebagai upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui Program Banggakencana, sekaligus memadukan berbagai program terkait sebagai implementasi guna mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung, Irwan Sihar Marpaung, ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Banggakencana Provinsi Lampung Tahun 2020 di Ballroom Hotel Emersia, Rabu (4/3/2020).
Irwan mengatakan Program Banggakencana di Provinsi Lampung harus menjadi perhatian semua pihak.
Menurutnya, program tersebut merupakan program hulu yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program lain seperti penyediaan pangan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan sebagainya.
Menurutnya, membengkaknya jumlah penduduk pada akhirnya akan makin tingginya biaya kesehatan reproduksi, pemenuhan biaya pendidikan dan membengkaknya pemenuhan biaya hidup yang harus ditanggung.
“Menyadari hal tersebut, saya mengharapkan kesungguhan dan kerja keras kita semua untuk dapat menempatkan Program Banggakencana sebagai salah satu program prioritas guna mewujudkan masyarakat Lampung yang berjaya,” katanya.
Irwan juga meminta kerjasama semua pihak dan seluruh jajaran pengelola dan pelaksana serta mitra kerja disemua tingkatan merupakan sebuah keharusan dalam mensukseskan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga.
Sementara itu, Direktur Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN Pusat, Widwiono mengatakan kegiatan ini sebagai wujud konsolidasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta kemitraan dengan unsur swasta dalam mewujudkan program Banggakencana.
Widwiono mengatakan hal ini dilakukan juga sebagai upaya dalam menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) atau jumlah rata-rata anak yang akan dilahirkan.
“Sehingga apa yang diharapkan yakni TFR kedepan itu bisa menurun sesuai dengan harapan pemerintah pusat yakni diangka 2,1 ditahun 2024. Insya Allah ke depannya komitmen Banggakencana ini sudah dilaksanakan dan kami berharap tahun 2024 TFR 2,1 itu bisa terealisasi termasuk juga program-program yang lainnya,” ujar Widwiono.
Widwiono juga mengajak seluruh warga masyarakat khususnya di Provinsi Lampung komitmen mempersiapkan generasi muda sejak usia dini sebagai generasi calon pemimpin bangsa sesuai Perpres Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
“Diharapkan Perpres ini benar-benar dilaksanakan di seluruh Provinsi Lampung sehingga persiapan-persiapan untuk kedepan masyarakat yang sehat, berdaya saing itu bisa kita wujudkan bersama. Mempersiapkan anak-anak sejak dini dari pendidikan, kesehatan, karakternya sebagai langkah mempersiapkan generasi penerus bangsa,” katanya.
Kepala Perwakilan Badan Kependukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, Lampung Uliantina Meiti mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan komitmen dan peran pemerintah serta meningkatkan akses dan kualitas program Banggakencana.
Kemudian, membahas isu strategis dan hasil-hasil analisa evaluasi program Banggakencana pada tahun 2019.
“Tujuan kegiatan ini juga agar terintegrasinya penggarapan program penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi bersama lintas sektor terkait sekaligus membahas kegiatan prioritas Banggakencana pada tahun 2020,” ujarnya.
Pada acara ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara BKKBN Provinsi Lampung dengan mitra yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Bank Lampung dan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) tentang Pengelolaan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga.