TERASLAMPUNG.COM — Dinas Kesehatan Lampung merilis seorang warga Pringsewu penderita Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) meninggal dunia di sebuah rumah sakit swasta di Bandarlampung, Sabtu pagi (9/5/2020). Meskipun proses pemulasaraan jenazah dengan protokol standar pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, pasien beruia 65 tahun tersebut belum ada kejelasan soal rapid test dan swab.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung, Reihana, pasien berinisial B dan berusia 65 tahun itu pada 26 April 2020 datang ke sebuah rumah sakit di Bandarlampung dengan keluhan lemah anggota badan sebelah kanan dan nyeri kepala.
“Pasien tidak dapat bicara, tidak ada keluhan mual, muntah, atau kejang. Hasil CT-scan kepala menunjukkan kondisi sudah kronis dan ada edema hemicerebrum kiri. Berdasarkan hasil uji laboratorium dan diagnosis dokter ia mengalami Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP). Pasien yang termasuk orang dalam pemantauan atau ODP itu kemudian disarankan dirawat di ruang penyakit dalam,” kata Reihana, Sabtu petang (9/5/2020).
Pada 7 Mei 2020 pasien direncanakan akan dioperasi. Namun, tidak bisa dilaksanakan karena trombosit di bawah 50 ribu.
“Pasien dilakukan rapid test dengan hasil reaktif sehingga disarankan untuk swab dan pindah ke ruang isolasi. Pada 8 pasien dilakukan swab. Selama di ruang isolasi kondisi terus menurun. Pada Sabtu dini hari pukul 03.30 WIB pasien meninggal,” kata Reihana.
Dengan meninggalnya warga Pringsewu ini berarti ODP di Lampung yang meninggal di Lampung ada dua orang.
Meskipun hasil swabnya belum diketahui tetapi proses pemakaman jenazah B dilakukan sesuai tata cara pemakaman jenazah pasien pengidap Covid-19.
Hingga kini para kalangan medis dan peneliti di semua negara belum mengetahui penyebab pasti ITP. Namun, dugaan utama penyebab ITP adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang disebut penyakit autoimun.
Pada penderita ITP, sistem kekebalan tubuh menganggap sel keping darah (trombosit) sebagai benda asing yang berbahaya, sehingga dibentuk antibodi untuk menyerang trombosit. Hal inilah yang menyebabkan jumlah trombosit menurun.
Menurut dr. Tjin Willy, gejala utama ITP adalah munculnya ruam merah atau memar di berbagai bagian tubuh dan perdarahan yang sulit dihentikan ketika luka. Di samping itu, ada beberapa tanda dan gejala tambahan lain yang disebabkan oleh ITP, yaitu: rasa lelah yang berlebihan, mimisan, bercak darah pada urine atau kotoran, gusi berdarah, terutama setelah menjalani perawatan gigi; perdarahan berlebihan saat menstruasi.
Menurut dr. Tjin Willy, pada anak-anak ITP terkadang tidak menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, biasanya bersifat ringan dan berlangsung selama kurang dari 6 bulan (akut). Namun, gejala ITP juga dapat berlangsung selama lebih dari 6 bulan (kronis), yang biasanya terjadi pada penderita dewasa.
Catatan Redaksi: Kami melakukan koreksi dan perubahan judul berita ini pada Sabtu (9/5/2020) pukul 21.15 WIB. Sebelumnya berita ini berjudul “Update Covid-19 di Lampung: Seorang PDP Asal Pringsewu Meninggal Dunia”.