Pengusaha Tapis Lampung asal Pringsewu Disekap dan Dirampok Sopir Travel Gelap

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Pengusaha kain tapis lampung, Endarwati, warga Pegelaran, Pringsewu disekap dan dirampok sopir travel gelap dan rekannya, Selasa (21/3/2017) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat dari kejadian tersebut, kain tapis korban dan uang puluhan juta rupiah milik korban digasak para pelaku.

Korban diturunkan para pelaku perampokan tersebut di Jalan Pubian II, Kelurahan Susunan Baru, Tanjungkarang Barat sekitar pukul 14.30 WIB. Selanjutnya, korban diantar warga setempat melaporkan kejadian perampokan tersebut ke Polsekta Tanjungkarang Barat.

barang-barang berharga milik korban yang digasak pelaku perampokan tersebut adalah, 10 stel kain tapis lampung senilai Rp 8 juta, uang tunai Rp 1 juta, uang dari penarikan tunai bank sebesar Rp 12 juta dan transfer sebesar Rp 25 juta serta satu bua ponsel merk Nokia Lumia.

Endarwati dengan kondisi yang masih syok usai melaporkan kejadian perampokan tersebut ke SPK Polsekta Tanjungkarang Barat menceritakan, saat itu dirinya berencana akan pergi ke Bandarlampung menyetorkan kain tapis lampung hasil kerajaninan usaha miliknya ke Pasar Bambu Kuning.

“Saat itu saya mau pergi membawa kain tapis lampung ke Pasar Bambu Kuning. Saya menunggu bus yang menuju ke Rajabasa di pinggir jalan Lintas Pringsewu,”ujarnya, Selasa (21/3/2017) sore.

Sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba ada mobil travel Avanza putih datang menghampiri dirinya, dan sopir mobil travel tersebut menanyakan tujuan kepergiannya dan menawarkan tumpangan ke dirinya.

“Pelaku tawarkan tumpangan ke saya, karena arah tujuannya sama ke Bandarlampung tanpa curiga saya pun menerima tawarannya dan ikut ke dalam pelaku,”ungkapnya.

Ia mengira mobil yang memberikan tumpangan tersebut di dalamnya hanya ada sopirnya saja. Ternyata di tengah perjalanan, sudah ada pelaku lain teman sopir tersebut yang sudah bersembunyi di belakang.

Merasa curiga, kata Endarwati, ia memminta sopir travel tersebut untuk menghentikan mobilnya. Tapi pelaku memaksa dirinya untuk diam, saat itu juga ia berteriak sembari memukuli kaca mobil meminta pertolongan. Pelaku lain itu, langsung memukul wajah dan kepalanya.

“Di dalam mobil itu, saya dibekap, mata saya ditutup kain dan wajah saya dipukuli pelaku. Mereka mengancam mau membunuh saya kalau tidak menyerahkan barang dan uang milik saya,”terangnya.

Dikatakannya, selama diperjalanan sebelum sampai di Bandarlampung, hingga akhirnya ia diturunkan para pelaku di Kelurahan Susunan Baru, Tanjungkarang Barat tersebut, pelaku memukuli dirinya dan memaksa agar mau memberitahukan nomor pin ATM miliknya.

“Karena saya dipukuli dan takut dibunuh, saya terpaksa beritahukan nomor pin ATM saya itu ke pelaku. Lalu pelaku berhenti di mesin ATM, dan menarik uang tunai yang ada di rekineng bank. Ada puluhan juta rupiah uang saya yang diambil para pelaku perampokan itu, “terangnya.

Kasus perampokan tersebut, saat ini ditangani Polsekta Tanjungkarang Barat dan berkoordinasi dengan Polres setempat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.