Opini  

Penyebab Herman HN Menang Telak (Versi Hitung Cepat) dalam Pilkada di Bandarlampung

Bagikan/Suka/Tweet:

Oyos Saroso H.N.

HASIL  hitung cepat (quick count) Pilkada Bandarlampung yang dilakukan Rakata Institute menunjukkan calon Walikota incumbent Herman HN yang berpasangan dengan Yusuf Kohar menang telak. Herman-Kohar menurut hitung cepat Rakata Institute memperoleh suara 85,82 persen. Thobroni Harun-Komarunizar pada urutan kedua dengan 11,70 persen, sedangkan Muhammad Yunus-Ahmad Muslim meraih  2,48 persen.

Kemenangan telak versi hitung cepat itu diyakini banyak pihak akan selaras dengan hasil penghitungan real oleh KPU yang baru akan bisa diketahui pada beberapa hari mendatang. Sinyal atau isyarat kemenangan Herman HN itu sendiri sebenarnya sudah bisa dibaca sejak jauh-jauh hari. Antara lain: pertama, sebagian besar partai politik ingin merapat kepada Herman HN. Fakta ini tidak terbantahkan ketika sejumlah partai besar dan berpotensi mengusung calon beramai-ramai mendekat Herman HN.

Alasan parpol itu cukup rasional: terlalu sulit mengalahkan calon incumbent yang secara real diakui karyanya oleh masyarakat. Berbagai upaya untuk menjegal Herman HN dengan isu korupsi beberapa saat menjelang Pilgub terbukti tidak mempan. Alhasil, meskipun kalah dalam Pilgub 2014, tetapi Herman HN menang telak di Bandarlampung.

Kedua, Herman HN memiliki modal sosial yang besar. Modal sosial itu bukan hanya melekat pada dirinya terkait dengan prestasinya selama menjabat Walikota. Modal sosial itu juga didapatkannya dari istrinya, Ny. Dwiana, melalui beberapa organisasi sosial. Fakta membuktikan, anggota kelompok pengajian yang dipimpin oleh Ny. Dwiana menjadi kelompok loyal yang turut andil memenangkan Herman HN pada pilkada periode sebelumnya (2010).

Ketiga,
Herman HN sangat cepat berdamai dengan bekas pesaingnya dalam Pilgub Lampung (Ridho Ficardo). Banyak orang tidak melihat faktor ini penting. Namun, ketika tiba-tiba Yusuf Kohar merapat ke Herman HN dan digaet menjadi pasangan dalam Pilkada 2015, maka tidak bisa tidak publik akan membaca hal itu sebagai ‘perdamaian’ Herman HN dengan Ridho. Padahal, sebelumnya mereka bertarung cukup keras hingga ke MK.

Baiknya hubungan Herman dengan Ridho Ficardo akan mudah dibaca oleh publik bahwa Herman HN –meskipun tampak keras hati– tetapi menunjukkan sebagai sosok yang mudah berdamai. Hal itu ditunjukkan dengan kehadiran Herman HN dalam beberapa acara Pemprov Lampung yang dihadiri Gubernur Ridho Ficardo.

Meski kedekatan ini berisiko–karena publik kemudian juga akan menilai Herman mungkin sudah didekati orang kuat di balik Ridho– tetapi membuat Herman HN memiliki nilai plus di mata publik. Ia setidaknya dinilai publik bukan sosok pendendam.

Keempat, karena dinilai berprestasi dan tetap dinilai publik sebagai the real leader, maka hubungan antara Herman HN dengan mantan Walikota Thobroni Harun yang kabarnya sempat tidak baik atau renggang, tidak begitu dipersoalkan oleh publik. Sebab itu, ketika calon Walikota Thobroni Harun “menyerang” Herman HN dalam debat publik yang digelar KPU dengan mengungkap sisi lemah Herman HN, publik pun tidak terlampau memedulikannya. Serangan itu bisa jadi justru jadi bumerang bagi Thobroni.

Warga Bandarlampung tidak akan mengorek lebih jauh dan ingin tahu lebih detail seperti apa hubungan tidak baik Herman HN dengan Thobroni. Kecuali pendukung Thobroni Harun, mungkin saja, publik di Bandarlampung tidak terlalu hirau apakah Herman HN memang tidak memberdayakan Thobroni Harun sebagai wakil walikota atau tidak (seperti halnya diungkap sekilas Thobroni dalam debat publik).

Kelima,
Herman HN dinilai sebagian besar warga Bandarlampung sebagai walikota yang berhasil. Indikator keberhasilan itu bisa dilihat secara kasat mata. Misalnya.  jalan-jalan yang bagus hingga ke tingkat kelurahan dan RT. Juga  pendapatan asli daerah (PAD) yang terus meningkat, program Bina Lingkungan bagi siswa dari keluarga kurang mampu, program kesehatan, pelayanan publik, dan program pembangunannya lainnya.

Tentu, keberhasilan itu juga menyebabkan risiko lain. Misalnya, karena terlalu bernafsu ingin menggenjot PAD, Herman HN banyak dimusuhi pengusaha karena menaikkan pajak dan tegas terkait dengan perizinan. Namun, bagi warga kurang mampu yang terbantu oleh program pendidikan dan kesehatan,  sosok Herman HN dianggap sebagai pahlawan. Istilah kasarnya, bagi kelompok ini, tanpa diberi uang dan imbalan pun mereka akan tergerak mendukung Herman HN.

Sudah jamaknya pemimpin yang berprestasi mendapatkan hadiah. Sebaliknya, pemimpin yang gagal diberi sanksi oleh warganya. Hadiah nyata adalah memberikan dukungan ketika pemimpin tersebut mencalonkan diri lagi sebagai kepala daerah. Sanksi nyata pun akan diberikan warga kepada pemimpin gagal dengan tidak memilihnya kembali dalam pilkada.

Hal semacam itu sudah banyak contohnya dan sebenarnya wajar saja.Artinya, ketika nanti akhirnya KPU Bandarlampung menetapkan Herman HN sebagai pemenang Pilkada Bandarlampung untuk kedua kalinya dengan perolehan suara yang jauh di atas pesaingnya, hal itu bukanlah sebuah kehebatan Herman HN. Selain hasil kerja keras Herman HN-Yusuf Kohar dan timnya, kemenangan itu sejatinya adalah penghargaan dari rakyat, ucapan terima kasih, atau sebentuk kepercayaan untuk mengemban amanah lebih baik lagi.