Percaloan Paspor, Maryono Diduga Kerjasama dengan Kasubsi Kantor Imigrasi

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Pol Dicky Patrianegara.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Pol Dicky Patrianegara.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Pol Dicky Patrianegara mengutarakan, Maryono adalah calo paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Bandarlampung yang sudah satu tahun beroperasi menjadi calo. Pihaknya menduga, Maryono adalah kaki tangan oknum pejabat Kasubsi Status Keimigrasian, Erlangga.

“Maryono sempat berhenti aktivitas sebagai calo, saat dia (Maryono) mendengar adanya program Saber Pungli dari Presiden Jokowi,”ujarnya, Jumat (20/1/2017).

Kemudian, kata Dicky, pada Oktober 2016 lalu Maryono kembali beraksi melakukan percaloan. Hal tersebut dilakukan Maryono, sejak oknum pejabat imigrasi, Erlangga menjabat sebagai Kasubsi Status Keimigrasian.

“Maryo dan Erlangga bekerjasama, sebagai kaki tangannya Erlangga adalah Maryono. Perannya Maryono, membantu mengurus paspor lebih cepat dari prosedur normal,”ungkapnya.

Dikatakannya, setiap pembuat paspor yang menggunakan jasa Maryono, maka orang tersebut dikenakan biaya sebesar Rp 600 ribu. Penarikan uang tersebut, justru lebih besar dari biaya normal yang hanya sebesar Rp 335 ribu.

“Uang tersebut, disetorkan Maryono kepada oknum imigrasi sebesar Rp 100 ribu hingga 500 ribu untuk satu berkasnya. Saat ini kami masih mendalami mengenai oknum tersebut,”terangnya.

Sementara Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Sulistyaningsih mengutarakan, modus Maryono sebagai calo paspor tersebut, bekerjasama dengan Erlangga yang merupakan oknum pejabat Kasubsi Status Keimigrasian kepada para pembuat paspor.

“Setiap berkas para pemohon yang akan membuat paspor, mereka menggunakan jasa Maryono maka prosesnya akan dipercepat. Maryono membawa berkas dan menyerahkan uangnya ke Erlangga, melalui pintu belakang agar aksinya tidak diketahui,”jelasnya.