Perempuan dan Investasi

Bagikan/Suka/Tweet:
Paula Rianty Komarudin*
Untuk
mewujudkan mimpi menjadi negara ketujuh dengan perekonomian terbesar di dunia
pada tahun 2030, Indonesia membutuhkan pendidikan dan perempuan. Vitalnya
peranan perempuan dalam perekonomian Indonesia perlu diimbangi dengan
peningkatan investasi dari investor perempuan, yang kini jumlahnya masih sangat
minim. Berdasarkan hasil survey Fin-Q Citibank yang diterbitkan pada Oktober
2012, mengungkapkan 74% dari perempuan Indonesia menyatakan tidak memiliki
rencana matang saat pensiun. Bahkan, hanya 43% dari responden perempuan yang
mengetahu persis tentang berinvestasi. Temuan ini tentunya menjadi sinyal
kekhawatiran bersama.
Sepengetahuan
saya, selama ini kebanyakan keluarga menyerahkan urusan keuangan, seperti
investasi dan dana pensiun kepada para suami, alias kaum lelaki Dengan beragam
alasan seperti misalnya, lelaki lebih paham soal investasi, lelaki lebih banyak
pengalaman, lelaki lebih rasional dalam mengelola keuangan, dan lain
sebagainya. Kebanyakan berpendapat, bahwa perempuan, terutama perempuan
Indonesia, cenderung tidak dapat mengelola tagihan belanja, kalaupun menabung
biasanya hanya untuk membeli barang konsumtif. Benarkah demikian?
Padahal,
menurut penelitian, justru kaum perempuan yang harus lebih banyak mempersiapkan
urusan keuangan di hari tua, daripada kaum lelaki. Karena bila berkaitan dengan
dana pensiun, kaum perempuan bakal menghadapi banyak kendala gender. Misalnya:
  1. Kebanyakan
    di berbagai negara, baik negara berkembang maupun maju, gaji para perempuan
    kerap lebih rendah daripada lelaki. Tak hanya soal gaji saja, seiring
    perjalanan waktu, perbedaan gaji itu akan menjadi semakin lebar dan kesempatan
    berkarier akan lebih terbatas bagi perempuan.
  2. Walaupun
    berkarier, perempuan tetap harus mengurus anak dan orang tua, sering disebut sebagai superwoman. Kendala di rumah yang dihadapi
    sang superwoman bisa menyebabkan mereka kerap tidak masuk kantor, akibatnya gaji mereka juga dikurangi sebagai konsekuensi.   
  3. Menurut
    penelitian, perempuan hidup lebih lama daripada lelaki. Itu sebabnya mereka
    memerlukan perencanaan pensiun yang lebih panjang jangka waktunya.
  4. Beberapa
    penelitian menyebutkan, kaum perempuan kerap tidak percaya diri bila
    berhubungan dengan membuat keputusan investasi.

Berdasarkan
fakta yang dibahas di atas, apakah berarti kaum perempuan lantas tidak dapat
melakukan apa-apa, hanya duduk manis menerima kenyataan di hari tua mereka
apapun itu bentuknya? Tidak ada kata terlambat. Yuk… mari kita  simak 4 tip berikut agar kaum perempuan dapat
mempersiapkan masa depan mereka lebih baik dan aman.
1)
TENTUKAN UANG YANG HARUS DISISIHKAN UNTUK DANA PENSIUN
Berdasarkan
keturunan ayah ibu kakek nenek, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda
saat ini, perkirakan berapa lama Anda akan hidup. Misalnya, Anda berasumsi akan
hidup sampai usia 90. Lalu pikirkan kehidupan pensiun macam apa yang Anda
inginkan, dan berapa uang yang dibutuhkan untuk menikmati gaya hidup tersebut.
Lalu, tentukan berapa uang yang harus disisihkan tiap bulan agar tujuan
tersebut tercapai.
2) JANGAN
SELALU MENGANDALKAN PASANGAN ANDA.
Kendalikan
sendiri masa depan finansial Anda. Walau tidak ada kata terlambat, sangat
penting menabung / berinvestasi secara konsisten, disiplin dengan uang dan
tetap menjalankan rencana keuangan agar kebutuhan hidup Anda di masa depan
terakomodasi.
3) BUAT
UANG BEKERJA UNTUK ANDA
Salah
satu perhatian utama para pensiunan adalah bagaimana membuat uang bekerja untuk
mereka. Rencana terbaik adalah memiliki persiapan dana yang cukup sehingga Anda
bisa hidup hanya dari penghasilan pertumbuhan investasi dan profit. Itu
sebabnya, memilih instrumen investasi sangat penting. Bagaimana dalam memilih
instrumen investasi yang tepat? Tanyakan hal-hal sebagai berikut:
·        
Apakah
saya harus berinvestasi untuk tabungan atau pertumbuhan?
·        
Seberapa
jauh risiko yang dapat saya terima?
·        
Berapa
lama jangka waktu yang saya sediakan agar investasi ini bertumbuh?
·        
Berapa
keuntungan yang saya harapkan?
·        
Bagaimana
cara saya menyeimbangkan risiko dan profit?
·        
Berapa
biaya berinvestasi?
Dari
situ Anda dapat memilih instrumen investasi yang tepat, yang sesuai dengan
karakteristik Anda, sehingga Anda dapat berinvestasi dengan nyaman. Sebab,
kalau Anda tak berani ambil risiko dalam berinvestasi, dan hanya berani menaruh
dana dalam tabungan di bank saja, maka Anda harus bersiap menghadapi musuh
terbesar …. yaitu inflasi. Inflasi dapat mengacaukan rencana masa depan Anda.
Maka dari itu, inflasi harus disiasati dengan berinvestasi.    
4) PELAJARI
INVESTASI
Berinvestasilah
pada hal yang Anda pahami. Pahamilah investasi Anda. Semakin banyak Anda
membaca mengenai suatu hal, semakin paham pula Anda dengan Investasi, dan
pengaruhnya bagi kondisi keuangan Anda keseluruhan. Lakukan riset dan pahami
peran perencanaan pensiun.

Dengan
pemahaman 4 tip di atas, diharapkan kaum perempuan mulai berani berinvestasi,
mereka – secara statistik – biasanya lebih pandai daripada investor lelaki. Itu
karena kaum perempuan lebih sabar dan memikirkan jangka panjang, sementara lelaki
lebih agresif dan lebih menyukai cara pandang jangka pendek. 
*Marketing Director PT Ciptadana