Opini  

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Waspada Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Lampung pada Akhir April-Awal Mei

Ilustrasi hujan lebat.
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh Ramadhan Nurpambudi
Prakirawan BMKG Lampung

Cuaca ekstrem bisa menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia, termasuk banjir, tanah longsor, dan bahkan gelombang laut. Kondisi cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di wilayah Lampung pada akhir April sampai awal Mei, dapat menyebabkan kerusakan dan bahkan korban jiwa.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang tinggi dapat terjadi pada akhir April sampai awal Mei karena adanya pola tekanan siklonik di wilayah barat Lampung. Oleh karena itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem bagi warga di wilayah tersebut.

Peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi di wilayah Lampung pada akhir April dan awal Mei merupakan suatu peristiwa cuaca ekstrem yang bersifat temporary atau sementara. Artinya, peningkatan curah hujan tersebut tidak akan secara signifikan mengubah status musim di wilayah Lampung, yang tetap akan memasuki fase musim kemarau pada bulan Mei mendatang.

Musim kemarau di wilayah Lampung biasanya terjadi dari bulan Mei hingga September, di mana curah hujan cenderung rendah dan suhu udara lebih panas. Pada musim kemarau, kelembaban udara cenderung rendah sehingga memunculkan kondisi yang lebih kering dan berdebu. Sedangkan pada musim hujan, yaitu dari Oktober hingga April, curah hujan di wilayah Lampung cenderung tinggi, sehingga memunculkan kondisi yang lebih basah dan lembab.

Pola siklonik merupakan suatu pola aliran angin yang berputar ke arah berlawanan dengan jarum jam di belahan bumi selatan dan searah dengan jarum jam di belahan bumi utara. Pola siklonik ini biasanya terbentuk akibat adanya perbedaan tekanan udara yang signifikan di suatu wilayah. Di wilayah yang tekanan udaranya rendah, udara yang hangat dan basah naik ke atas, sedangkan di wilayah yang tekanan udaranya tinggi, udara yang dingin dan kering turun ke bawah. Perbedaan tekanan ini kemudian membentuk pusaran angin yang kuat, yang disebut juga dengan siklon.

Pola siklonik dapat berdampak pada cuaca ekstrem, terutama di wilayah yang berdekatan dengan pusaran angin. Pada pusaran angin yang kuat, terjadi peningkatan kelembaban udara yang dapat menyebabkan terjadinya hujan yang lebat dan berkepanjangan, angin kencang, serta gelombang laut yang tinggi. Oleh karena itu, wilayah yang terkena dampak pola siklonik seringkali mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Pola siklonik yang muncul di wilayah barat Lampung bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain  adanya perbedaan tekanan udara antara wilayah barat Lampung dengan wilayah sekitarnya, suhu permukaan laut yang tinggi di sekitar wilayah tersebut, atau adanya pergerakan massa udara di atmosfer yang membentuk pusaran angin. Pola siklonik ini kemudian dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Lampung, seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

Kondisi cuaca yang ekstrem ini dapat mengakibatkan berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk waspada dan siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini.

Apa itu Cuaca Ekstrem?

Cuaca ekstrem terjadi ketika kondisi cuaca yang biasanya stabil menjadi tidak stabil, dan menciptakan perubahan yang tidak biasa, seperti peningkatan curah hujan, suhu yang ekstrem, angin kencang, badai, dan lain-lain. Cuaca ekstrem bisa menyebabkan kerusakan yang serius pada properti, fasilitas umum, dan bahkan korban jiwa.

Penyebab cuaca ekstrem
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem antara lain fenomena alam seperti El Nino, La Nina, dan pola cuaca global. Namun, manusia juga turut berperan dalam memperburuk kondisi cuaca. Polusi, penggundulan hutan, dan perubahan iklim akibat aktivitas manusia dapat mempercepat terjadinya cuaca ekstrem.

Dampak cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem dapat berdampak pada kehidupan manusia, termasuk keamanan pribadi, fasilitas umum, dan kesehatan. Beberapa dampak cuaca ekstrem antara lain:
• Banjir dan tanah longsor yang dapat merusak properti dan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan saluran air.
• Kekurangan air di daerah yang kering karena penurunan curah hujan yang signifikan.
• Gangguan pada transportasi darat, laut, dan udara, sehingga menyebabkan keterlambatan dan bahkan pembatalan penerbangan.
• Kerusakan tanaman dan kehilangan sumber penghidupan masyarakat yang bergantung pada pertanian.
• Gangguan pada kesehatan manusia, seperti penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit lain yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat terjadi cuaca ekstrem

Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan saat terjadi cuaca ekstrem:
• Membuat persiapan sebelum cuaca ekstrem terjadi, seperti membuat cadangan air dan makanan yang cukup, dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti generator listrik dan peralatan pertolongan pertama.
• Tetap mengikuti informasi cuaca terbaru dan memperbarui diri dengan perkembangan terbaru.
• Menjaga kesehatan dengan menghindari daerah yang tergenang air atau daerah yang terkena banjir.
• Menjaga kebersihan dan menjauhi daerah yang berpotensi mengandung kuman atau virus, seperti limbah cair atau bangkai hewan.
• Menghindari melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terdampak cuaca ekstrem, atau melakukan perjalanan hanya jika memang sangat diperlukan.

Peran masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem

Masyarakat memegang peranan penting dalam menghadapi cuaca ekstrem. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem:
• Mengikuti informasi cuaca terbaru dan memperbarui diri dengan perkembangan terbaru.
• Menjaga kesehatan dengan menghindari daerah yang tergenang air atau daerah yang terkena banjir.
• Menjaga kebersihan dan menjauhi daerah yang berpotensi mengandung kuman atau virus, seperti limbah cair atau bangkai hewan.
• Menghindari melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terdampak cuaca ekstrem, atau melakukan perjalanan hanya jika memang sangat diperlukan.
• Mengikuti instruksi dari petugas yang bertugas, seperti petugas penyelamat, petugas kesehatan, atau petugas pemadam kebakaran.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, keselamatan dan kesehatan menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, perlu bagi masyarakat untuk mengikuti informasi cuaca terbaru dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem dan meminimalkan risiko yang terjadi.

Sebagai upaya pencegahan terhadap dampak cuaca ekstrem, BMKG Lampung terus memantau perkembangan cuaca di wilayah Lampung dengan melakukan pengamatan dan analisis terhadap data cuaca yang diterima dari berbagai sumber. Informasi perkembangan cuaca yang akurat dan terbaru dapat diakses melalui akun media sosial BMKG Lampung, seperti Instagram dan Facebook dengan akun @bmkglampung. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses informasi terkait cuaca ekstrem melalui call center di nomor 0816-404-333.

Dengan mengikuti informasi terbaru yang disediakan oleh BMKG Lampung, masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah mereka. Melalui informasi yang akurat dan terbaru dari BMKG, masyarakat dapat mengetahui peringatan dini cuaca serta langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi cuaca ekstrem.

BMKG Lampung mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan cuaca terbaru dan mempersiapkan diri dengan baik. Dengan begitu, kita dapat mencegah dan mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem di wilayah Lampung.