BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung, pada Jumat (29/4) sekitar pukul 15.oo WIB akan jadi lautan penari. Pada sore itu direncanakan ribuan penari akan ambil bagian dalam peringatan Hari Tari Sedunia.
Komite Tari Dewan Kesenian Lampung bakal menggelar event tari selama enam jam dari pukul 15.00 -21.00 WIB di kawasan Tugu Adipura yang bakal diikuti ribuan orang.
Menurut Ketua panitia Ahmad Barden Moegni yang didampingi anggota Komite Tari DKL lainnya, Diantori ,Ssn , Agus Gunawan ,Susi Yanti, Wiwied, DKL bersinergi dengan berbagai elemen terkait seperti DKBL, Komite Musik, Komite Sastra, Pemprov Lampung dan lainnya akan merayakan Hari Tari Sedunia.
“Tahun ini even Hari Tari sedunia direncanakan akan diikuti tak kurang dari 1000 peserta dari berbagai elemen, baik dari sanggar2 di seluruh kabupaten kota provinsi Lampung,siswa-siswa SMP dan SMA se Prov Lampung, Perwakilan dan Universitas Lampung,” ujar Barden. Kamis (28/4).
Gelaran acaranya, kata Barden, rencananya akan digelar mulai pukul Jumat (29/4) mulai pukul 15.00 WIB, dimulai dengan Parade Perahu Tari dari Pasar Seni menuju Tugu Adipura. “Setibanya di Tugu Adipura akan disambut orasi koreografer Hari Jayaningrat, kemudian dilanjutkan dengan penampilan karya tari masing-masing koreografer peserta.
Dalam even ini juga digelar acara renungan suci untuk mengingat pelaku seni khususnya pelaku seni tari Di Lampung.
“Ini sebuah apresiasi untuk mengenang karya besar mereka antara lain; Mansur, Adien Marwan, Havizi Hasan, Imron, Edi Bastari, dan yang lainnya. Yang sudah mewarnai sejarah dan khasanah tari Lampung, ” ujar Barden.
Barden menambahakan, menurut perkiraan dengan banyaknya peserta pengisi acara bisa jadi acara bakal usai pukul 21.00 WIB. “Bisa jadi gelaran acara ini bakal makan waktu enam jam,” tandas Barden.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung (DKL) Yustin Aprilani Ficardo menyambut baik gelaran acara ini. “Ini sebuah gerakan moral yang baik dan juga sebagai ajang kreativitas yang positif serta sebuah upaya yang kreatif dalam menghidupkan denyut kesenian di Lampung,” ujar Yustin.
Lebih lanjut, dikatakannya, gerakan-gerakan kreatif inilah yang bakal memarakkan Lampung jadi destinasi wisata yang menarik.