Piala Dunia: Prancis vs Swiss, Skor Imbang atau Prancis Menang

Bagikan/Suka/Tweet:

Ari Pahala Hutabarat *)

Pertemuan antara Prancis dan Swiss, Sabtu (21/6) pukul 02.00 WIB, akan berlangsung menarik di Grup E. Partai ini hasilnya kemungkinan besar akan seri atau imbang. Kalaupun harus ada yang menang, maka Prancis akan memenangkan pertandingan dengan skor yang tipis (selisih satu gol).

Prancis saat ini sedang on dan euforia dengan performanya yang menawan saat menaklukkan Honduras 3-0 di partai pertamanya. Kerja sama antarpemain yang apik dalam mengalirkan bola-bola secara cepat, preseure yang datang dari salah satu gelandang terbaik dunia saat ini versi pelatih Italia Cesare Prandelli, Paul Pongba dan Cabaye.

Lalu, koordinasi pertahanan yang elegan dari pemain veteran Evra dan pemian muda usia yang merumput di Real Madrid–varane, refleks dan pengalaman Hugo Lloris di mistar gawang, seakan bersatu padu menghasilkan gelombang kejutan-kejutan serangan di kaki Karim Benzema yang akan membuat siapa pun lawan mereka saat ini menjadi kecut dan gentar.

Rasanya akan sulit membendung nafsu kemenagan yang membuncah pada diri pemain-pemain Prancis saat ini, khususnya Karim Benzema. Bagi Striker Real Madrid tersebut, Piala Dunianya yang pertama ini merupakan ajang pembuktian yang sahih untuk menunjukkan kedewasaan dan ketajamannya sebagai striker haus gol–setelah pada piala dunia di Afsel empat tahun lalu ia tak dibawa Raymond Domenech untuk membela negaranya. Dan nafsunya ini memang berhasil ia buktikan dgn menyarangkan dua gol dan satu asist ke gawang Honduras.

Kemudian faktor lain yang membuat laju Prancis sulit dibendung adalah kehendak mereka untuk melupakan trauma yang mereka alami di afsel. Saat ini, seperti terjadi kesepakatan kolektif pada diri seluruh awak Tim Prancis untuk menghapus trauma menyakitkan yang mereka alami di Afsel–tak lolos dari fase penyisihan grup dengan membawa nilai nol plus konflik antara pemain dan pelatih Raymond Domenech yang berujung dari hengkangnya Anelka dan mogok pemain.

Kali ini, pelatih Prancis, Didier Deschamps tak ingin lagi mengulangi hal yg sama. Pengalamannya sebagi salah satu punggawa Prancis saat mereka menjuarai piala dunia dan piala Eropa tentulah akan menjadi bekal yang meyakinkan bagi pola dan strategi kepelatihannya.

Namun kesemuanya itu tentu tak akan membuat Swiss menjadi tim yang terlalu mudah dibantai Perancis. Rata-rata komposisi usia pemain swiss yang segar dan muda, 26,06 tahun–yang berarti mereka akan sangat liat dalam urusan fisik dan stamina. Mereka kebanyakan berasal dari generasi emas Swiss yang mampu mencapai prestasi sebagai runner-up Piala eropa U-21 2011–di antaranya adalah Xherdan Shaqiri (yang memperkuat Bayern Muenchen), Granit Shaxa (Borussia Monchengladbach), dan Ricardo Rodriguez (Wolsfburg). Statistik membuktikan hal ini–dalam 2 tahun terakhir (18 pertandingan sebelum Piala Dunia) Swiss hanya menderita satu kali kekalahan.

Catatan tersebut menunjukkan bahwa Swiss mempunyai stabilitas dan koordinasi yang sangat baik dalam pertahanan. Berarti yang jadi soal saat mereka menghadapi Perancis adalah bagaimana mengkompilasi pertahanan yang kukuh tersebut dengan distribusi bola-bola cepat yang dibawa gelandang untuk kemudian dieksekusi Drmic sebagi gol.

Lalu ada faktor lain yang juga tak boleh dilupakan pada Swiss–mereka saat ini dilatih oleh salah satu pelatih sepakbola terbaik dunia saat ini, Ottmar Hitzfield. Pelatih asal Jerman ini telah dua kali memenangi Piala Juara Champions sebagai pelatih, yaitu saat beliau membawa Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.

Sebagai pelatih kawakan, plus waktu yg lumayan cukup untuk membuat Swiss menjadi sebuah tim yg solid, pastilah ia akan menyusun strategi yg jitu untuk meredam ketajaman striker-striker Prancis. Bahkan, menurut saya, faktor Ottmar Hitzfield ini merupakan salah satu faktor utama yang akan membuat Swiss cukup membuat repot Perancis.

Sekali lagi, pertandingan antara Prancis dan Swiss akan berakhir seri atau seimbang. Kalaupun harus ada pemenangnya, maka Prancis akan memenangkan pertandingan ini, tapi dengan skor yang tipis saja atau selisih satu gol.

*) Sastrawan dan suatradara teater